GenPI.co - Direktur Jenderal Guru Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi alias Dirjen GTK Kemendikbudristek Nunuk Suryani blak-blakan membeber bahwa formasi PPPK guru 2022 yang tidak terserap cukup banyak.
Berdasar data Kemendikbudristek, ada 68.709 formasi tersisa dari hasil seleksi guru PPPK tahun anggaran 2022.
"Formasi itulah yang kemudian ditambahkan Kemendikbudristek ke dalam formasi PPPK guru 2023, sehingga total kebutuhannya menjadi 601.286," kata Nunuk Suryani, Jumat (19/5/2023).
Menurut Nunuk Suryani, bahwa sisa formasi tersebut disebabkan oleh beberapa hal.
"Pertama, ada formasi yang tidak ada pelamarnya. Paling banyak daerah timur," ungkap Nunuk Suryani.
Kedua, kata Nunuk Suryani, kelulusan pelamar umum sedikit, yang mana tercatat kurang dari 20 persen.
"Ketiga, jumlah ketersediaan formasi tidak sesuai dengan jenis mata pelajaran (mapel) pelamar, baik prioritas satu (P1) sampai P4 atau umum," jelas Nunuk Suryani.
Oleh sebab itu, menurut Nunuk Suryani terdapat 20 mapel yang tidak terserap formasinya saat seleksi PPPK guru 2022 dengan total formasi 64.177.
Berikut jumlah formasi dan mapel yang tidak terserap:
1. Guru jelas, 15.382.
2. Guru penjas olahraga kesehatan, 10.562.
3. Guru TIK, 7.561.
4. Guru Bimbingan Konseling, 6.167.
5. Guru agama Islam, 4.052.
6. Guru seni budaya, 3.981.
7. Guru agama Kristen, 2.713.
8. Guru agama Katolik, 2.639.
9. Guru PPKN, 1.840.
10. Guru bahasa Indonesia, 1.564.
11. Guru sejarah, 1.270.
12. Guru matematika, 1.124.
13. Guru prakarya dan kewirausahaan, 969.
14. Guru teknik jaringan komputer dan telekomunikasi, 884.
15. Guru teknik otomotif, 796.
16. Guru agama Hindu, 743.
17. Guru IPA, 562.
18. Guru sosiologi, 481.
19. Guru kimia, 457.
20. Guru IPS, 440. (JPNN/GenPI.co)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News