GenPI.co - BMKG memberikan penjelasan mengenai terjadinya suhu di Nusa Tenggara Barat terasa panas saat ini.
Prakirawan BMKG Stasiun Zaenudin Abdul Majid Lombok M Andre Jersey mengatakan suhu yang terasa panas dibanding hari normal di NTB ini karena pengaruh angin monsoon Australia.
Dia mengungkapkan aliran massa udara membawa uap air yang kering. Hal ini lah yang menjadi pemicu kondisi atmosfer kering dan panas.
Andre mengungkapkan uap air tersebut juga menimbulkan berkurangnya pembentukan awan yang biasa menahan sinar matahari untuk langsung ke permukaan bumi.
“Kondisi tersebut membuat cuaca suesia Ramadan terasa panas,” katanya dikutip dari Antara, Senin (24/4).
Adapun untuk suhu udara tertinggi di wilayah NTB tercatat mencapai 33 derajat Celcius dan saat malam hari mencapai 23 derajat Celcius.
Sedangkan untuk normalnya suhu udara di wilayah NTB tertinggi hanya pada 31 derajat Celcius.
“Ada peningkatan dua derajat Celcius saat siang hari, atau mencapai 33 derajat Celcius,” tuturnya.
Dia mengingatkan pada masa pancaroba ini di wilayah NTB masih ada potensi terjadinya hujan, sehingga warga harus tetap waspada potensi ancaman bencana.
“Tetap waspada terjadinya cuaca ekstrem yang bisa menganggu aktivitas,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News