Aksi 8 Penerjun Buka Sail Moyo Tambora 2018

09 September 2018 11:42

Pelabuhan Badas, Sumbawa, NTB, Minggu (9/9), dipenuhi ribuan masyarakat. Mereka datang untuk menyaksikan opening ceremony Sail Moyo Tambora 2018.

Atraksi seru disuguhkan pada pembukaan event yang masuk dalam Calendar of Event Kementerian Pariwisata ini menyajikan atraksi seru.  Salah satu yang paling menyita perhatian adalah aksi delapan penerjun payung.

Pandangan mata seluruh pengunjung langsung tertuju ke udara begitu para  penerjun keluar dari pesawat. Aksi ini rupanya menjadi salah satu yang paling ditunggu. Mereka berasal dari Korps Marinir TNI Angkatan Laut. Semakin unik, mereka terjun dengan menggunakan pakaian khas Sumbawa.

Aksi udara ini, kian dilengkapi penampilan paramotor. Langit Sumbawa menjadi makin berwarna siang itu.

Pembukaan Sail Moyo Tabora 2018 juga dilengkapi dengan atraksi marching band dari Politeknik Pelayaran Surabaya. Juga, aksi sailing pass oleh 248 perahu nelayan. Para nelayan ini menghiasi kapal-kapalnya dengan bendera dan pernak-pernik lainnya.

“Selamat datang di pembukaan Sail Moyo Tambora 2018. Silahkan menikmati indahnya matahari di Pelabuhan Badas. Sekarang bapak dan ibu serta para wisatawan berada di tanah Sumbawa, NTB. Tanah yang sering disebut Tana Intan Bualeng, " ujar Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi.

Gubernur yang kerap disapa Tuan Guru Bajang, mengapresiasi seluruh pihak yang menyukseskan Sail Moyo Tambora 2018.  "Terimakasih pemerintah pusat yang tidak putus membantu infrastruktur di NTB. Serta terimakasih Pak Menpar Arief Yahya yang mendorong kebangkitan pariwisata di NTB pasca gempa yang kami alami sebulan terakhir ini. Semoga event ini menjadi puncak kebangkitan NTB," ujarnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga ancung jempol suksesnya pembukaan Sail Moyo Tambora 2018. Menpar Arief Yahya berharap event-event seperti ini bisa menghasilkan sesuatu. Terutama untuk wisata bahari.

"Untuk diketahui, jumlah kunjungan wisatawan yang sebesar 60 persen yang ke Indonesia, bukan dari sail-sail seperti ini. 60 persen itu di costal area, yaitu pantai. Dan hanya 25 persen terkait dengan sail. Serta hanya 15 persen yang menyukai underwater," ujar Menpar Arief Yahya.

Dijelaskannya, pendapatan paling besar adalah dari yacht. Sebab, para yachter melakukan spendingnya mencapai US$100 ribu perorang. Waktu stay mereka juga cukup panjang. Hingga berbulan-bulan.

"Mereka di Indonesia kurang lebih 3 bulan. NTB sendiri sangat potensial menerima para yachter. Sumbernya ada dua, yaitu di pintu masuk dari Singapura dan dari Darwin Australia," pungkas Arief Yahya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co