GenPI.co - Ganjaran Buruh Berjuang (GBB) melakukan pertemuan dengan Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pengusaha Indonesia (DPP APINDO) untuk membahas serapan tenaga kerja.
Pada pertemuan tersebut, GBB diwakili oleh Lukman Hakim selaku Ketua Umum, yang mana ditemani Feri Indriyanto selaku Pembina dan Kelik Ismunanto selaku Sekretaris Jenderal.
Pertemuan yang berlangsung di Permata Kuningan, Jakarta itu juga menghadirkan Hariyadi selaku Ketua Umum APINDO, Jumat (31/3).
Turunnya penyerapan tenaga kerja menjadi topik utama pertemuan antara Dewan Pimpinan Pusat GBB dengan DPP APINDO.
“Investasi di Indonesia sebetulnya terus tumbuh, tetapi penyerapan tenaga kerjanya terus menyusut,” ujar Hariyadi dari rilis yang diterima GenPI.co, Sabtu (1/4).
Dia mengungkapkan pada 2013 nilai investasi di Indonesia mencapai Rp 398,3 triliun dan menyerap 1,82 juta tenaga kerja.
Artinya, investasi per Rp 1 triliun menyerap 4.594 orang tenaga kerja. Sementara pada 2022, jumlah investasi mencapai Rp 1.207 triliun dan menyerap 1,3 juta orang.
Itu artinya, investasi per Rp 1 triliun di Indonesia hanya menyerap 1.081 orang tenaga kerja saja.
“Investasinya naik tiga kali lipat, tetapi penyerapan tenaga kerjanya justru menyusut sangat signifikan. Padahal, perbaikan kesejahteraan rakyat ini sangat terkait dengan perluasan lapangan kerja,” ujar Hariyadi.
Hariyadi berharap ada dialog yang melibatkan semua pihak dalam dunia industri, terutama pengusaha, pekerja, dan pemerintah, yang bisa menyelamatkan industri nasional dan penyerapan tenaga kerja.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum GBB Lukman Hakim mengajak APINDO untuk duduk bersama dan mencari solusi alternatif terkait penguatan industri nasional dan perbaikan kesejahteraan buruh.
“Ini tidak bisa diselesaikan saling unjuk kekuatan, tetapi harus dengan dialog dan win-win solution,” kata dia.
Lukman menjelaskan konsep GBB yang disebut Forum Musyawarah Hubungan Industrial (FMHI) dan sudah berjalan di sejumlah kota dan kabupaten.
“Konsep FMHI menjembatani semua pemangku kepentingan dalam dunia industri untuk menemukan masalah dan mencari solusinya dengan cara musyawarah dan mufakat. Ini sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan,” ungkapnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News