Industri Pariwisata Butuh Kepastian Komodo Labuan Bajo

29 September 2019 14:45

GenPI.co - Wacana penutupan Taman Nasional Komodo (TNK) Labuan Bajo terus bergulir. Kondisi ini membuat industri pariwisata ragu. Terutama untuk membuat paket perjalanan ke sana.

Hal tersebut tersebut disampaikan Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Didin Djunaidi.  Menurutnya, kondisi seperti ini tidak bisa didiamkan berlarut-larut.

“Kondisi ini akan merugikan industri pariwisata. Karena industri pariwisata tidak akan membuat paket perjalanan sebelum situasinya jelas. Yang pasti semua pihak akan dirugikan dengan kondisi ini,” papar Didin dalam keterangan tertulis yang diterima GenPI.co, Minggu (29/9).

Baca juga:

Soetta Masuk Top 10 Bandara Low-Cost Dunia

Pengamat: Relokasi Penduduk Asli Pulau Komodo Melanggar HAM

Menurutnya, paket perjalanan tidak mungkin dibuat instan. Butuh waktu untuk membuat serta mempromosikankanya ke wisatawan mancanegara.

“Paket wisata harus dibuat dalam kondisi terkini. Dan butuh waktu untuk mempromosikannya. Karena wisatawan mancanegara juga harus mengatur waktu perjalanan. Jadi tidak bisa sembarangan. Itulah kenapa industri butuh kepastian. Buat apa mereka membuat paket yang akhir tidak bisa dijual. Jelas merugikan,” paparnya.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur NTT Viktor Laiskodat mengatakan akan menutup Taman Nasional Komodo untuk kepentingan konservasi. Masyarakat yang tinggal di pulau itu juga dikatakan akan direlokasi ke pulau lain.

Menanggapi itu, pihak Keementerian Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan mengerahkan  studi lapangan. Sementara protes berdatangan dari berbagai pihak yang mengatakan wacana Gubernur itu tidak berdasar.

Belakangan, , Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut sudah ada bocoran dari tim terpadu KLHK. Destinasi wisata Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut tidak akan ditutup bagi para wisatawan.

Begitu juga masyarakat di kawasan ini juga tidak akan direlokasi sebagaimana wacana yang dilontarkan oleh Pemprov NTT.

Jangan lewatkan video populer ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co