GenPI.co - Para relawan dari Santri Dukung Ganjar (SDG) membagikan cara bermanfaat mendapat pahala dengan menggelar pelatihan pemulasaraan.
Kali ini, sukarelawan SDG kembali menebar kegiataan yang penuh dengan manfaat untuk kemaslahatan umat lewat cara pelatihan pemulasaraan jenazah di Majelis Taklim Jamiyyah Al-Ikhwan di Cengkareng, Jakarta Barat.
Menggandeng ustaz profesional di Jakarta, relawan SDG menggelar cara pelatihan pemulasaraan jenazah pada Rabu (1/3).
Arief Wicaksana selaku Humas Santri Dukung Ganjar menjelaskan beberapa poin yang diajarkan dalam proses pelatihan tersebut.
Beberapa poin yang dapat diambil oleh peserta pelatihan pemulasaraan jenazah adalah tata cara memandikan, mengkafani, menyalati dan menguburkan jenazah.
Tak hanya mengajari, relawan SDG juga menjelaskan soal hukum dari pemulasaraan jenazah bersifat fardu kifayah.
Fadu kifayah di sini memiliki makna bahwa kewajiban yang apabila sudah ada sebagian muslim yang melaksanakan, maka gugurlah kewajiban tersebut.
"Selain silaturahmi (dengan majelis taklim) kami juga berharap yang mengikuti, mengerti, dan memahami pelatihan ini akan mendapatkan pahala," kata Wicaksana dari rilis yang diterima GenPI.co, Kamis (2/3).
Dia berharap pelatihan ini dapat mengedukasi masyarakat secara lebih luas, sehingga banyak masyarakat yang makin paham tentang bagaimana prosedur tata cara pemulasaran jenazah sesuai dengan tuntunan syariat Islam.
Selain itu, pelatihan ini juga ditujukan untuk menciptakan kemandirian pada masyarakat. Sehingga bila ada kerabatnya di lingkungannya yang meninggal, mereka bisa mengurusnya secara mandiri.
Sebab, Wicaksana menyebut bahwa pemulasaran jenazah yang baik adalah yang dilakukan sesegera mungkin. Sehingga amat penting bagi masyarakat untuk mengetahui bagaimana praktik pemulasaraan jenazah.
"Ini juga jadi momen untuk memperbaiki diri kita, mengingat bahwa kami tahu kapan waktu kita akan dimandikan, dikafani, disolati, dan dikuburkan," pungkasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News