GenPI.co - Pengumuman hasil seleksi PPPK Guru 2022 hingga hari ini belum ada tanda-tanda untuk dirilis pemerintah.
Portal Informasi Seleksi Guru ASN PPPK Tahun 2022 pun masih bertuliskan "Pengumuman Hasil Seleksi ditunda sampai dengan pemberitahuan lebih lanjut" seperti dilihat di laman gurupppk.kemdikbud.go.id.
Sebelumnya, Plt Dirjen Guru Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbudristek Nunuk Suryani menyampaikan estimasi pengumuman hasil seleksi PPPK Guru 2022 pada pekan ke-3 atau ke-4 Februari 2023.
Namun, sepertinya hal tersebut tidak akan terjadi. Hal itu sungguh menyiksa para peserta seleksi PPPK Guru 2022, baik yang masuk kategori prioritas satu atau P1, P2, P3, dan P4.
Jadwal pengumuman seleksi PPPK Guru 2022 yang tidak jelas ini, membuat program pengadaan 1 juta PPPK Guru hanya omong kosong belaka.
Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyebutkan, bahwa lebih dari 293 ribu guru honorer telah diangkat menjadi aparatur sipil negara melalui program ASN PPPK.
"Lebih dari 293 ribu guru honorer sudah diangkat menjadi ASN melalui program ASN PPPK yang kami selenggarakan bersama kementerian/lembaga terkait dan pemerintah daerah," jelas Menteri Nadiem Makarim, Kamis (23/2/2023).
Namun, angka tersebut masih terlalu jauh dari program 1 juta PPPK guru yang selama ini bergaung.
Anehnya, saat rapat kerja (raker) dengan Komisi X DPR pada 12 April 2022, Nadiem Makarim mengatakan dirinya tidak pernah menjanjikan akan mengangkat 1 juta guru honorer menjadi PPPK.
Nadiem Makarim mengungkapkan hal tersebut merespons anggota Komisi X DPR RI Elnino M.Husein Mohi yang mempertanyakan pengadaan PPPK guru 2021 yang hanya terakomodasi 293 ribu lebih.
Selain itu, terdapat 193 ribu lebih guru honorer yang lulus passing grade seleksi PPPK 2021 tidak mendapatkan formasi.
Sungguh aneh bin ajaib. Pemerintah melakukan rekrutmen, tetapi ternyata tidak tersedia formasinya.
"Bagaimana ini Mas Nadiem, ada banyak guru honorer merasa dibohongi Anda," ungkap Elnino M.Husein Mohi.
Merespons hal itu, Nadiem Makarim pun langsung menjawab setuju dengan pernyataan Elnino kalau memang kata-katanya betul.
Akan tetapi, Nadiem Makarim merasa tidak ada satu pun ucapannya yang menjanjikan pengadaan 1 juta guru PPPK.
Nadiem Makarim mengatakan, yang dijanjikan adalah pemerintah punya cukup kapasitas anggaran sampai 1 juta PPPK, tetapi harus lolos seleksi dan formasi.
"Sepuluh dua puluh kali saya bilang, kalau cuma 20 persen yang lolos ya, cuma sebegitu dari 1 juta PPPK," jelas Nadiem Makarim.
Sementara, kalau yang lulus dan lolos hanya 50 persen. Sejumlah itu juga yang diangkat menjadi PPPK.
Menurut Nadiem Makarim, bahwa hal itu dari awal terus dia ulang 10-15 kali.
Oleh sebab itu, Nadiem Makarim mempersilakan Elnino untuk melihat rekaman video karena barangkali belum hadir pada raker-raker sebelumnya.
Nadiem Makarim membeberkan, bahwa masalah PPPK menurutnya sangat sederhana.
"Kalau berhasil memperjuangkan guru induk dapat formasi, yang lulus passing grade bisa mendapatkan formasi akan diprioritaskan. Kemudian, formasinya bisa ditentukan pusat, maka 80-90 persen masalah PPPK guru bisa terselesaikan," kata Nadiem Makarim.
"Namun, tidak menutup peluang guru swasta juga. Yang jelas kami prioritaskan dulu guru induk dan guru honorer negeri," imbuhnya. (JPNN/GenPI.co)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News