GenPI.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berlaku sejak 30 Desember 2022 terus menjadi perhatian sejumlah pihak.
Salah satunya oleh Pakar Keamanan dan Ketahanan Kesehatan Griffith University Australia Dicky Budiman.
Dicky justru mengingatkan Indonesia adalah salah satu negara dengan excess death tinggi di dunia selama pandemi covid-19.
Indonesia juga diharapkan agar tetap mengikuti anjuran dan aturan terbaru dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) terkait dengan kebijakan penggunaan masker.
Sebab, masih terdapat kelompok yang rentan dan tidak semua ruang publik di Indonesia dapat memenuhi syarat untuk dikatakan aman.
Poin penting lainnya yang ditekankan adalah tetap memakai masker dalam situasi di mana jarak fisik tidak memungkinkan.
Misalnya di ruang terbuka yang ramai, di dalam transportasi umum dan juga toko-toko.
"Mohon diingat, Indonesia menjadi salah satu negara dengan excess death tinggi karena pandemi di dunia. Artinya infeksi yang tidak tercatat sangat banyak," tegas Dicky di Jakarta, Jumat (6/1/2023).
Dicky juga meminta pemerintah terus memantau sebaik mungkin pengendalian pandemi covid-19 di Indonesia.
Sekaligus tetap mempercepat pemberian vaksinasi booster pada semua kalangan yang sudah diperbolehkan agar imunitas terus terjaga.
Kemudian pada masyarakat, didesak tidak abai terhadap protokol kesehatan walaupun saat ini pelonggaran mulai dikembalikan seperti sedia kala di segala aktivitas.
Selanjutnya, untuk tetap menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan agar tidak adalagi kelahiran varian baru yang ganas dan membahayakan masyarakat.
Sebelumnya, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus meminta bagi negara dengan tingkat penularan yang luas, untuk memakai masker medis terutama bagi orang-orang yang bekerja di area klinis seperti fasilitas kesehatan.
Kemudian bagi daerah dengan penularan komunitas yang tinggi, WHO menyarankan bagi masyarakat berusia 60 tahun atau lebih atau yang memiliki kondisi lainnya menggunakan masker medis.
Dalam panduan terbaru WHO yang didasarkan oleh penelitian akademis, disarankan agar kelompok tersebut menggunakan masker yang setidaknya terdiri dari tiga lapis bahan yang berbeda.(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News