GenPI.co - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Bayu Satria menilai pengesahan RKUHP merupakan bentuk ketidakadilan pemerintah.
Bayu juga mengaitkan dengan perjuangan rakyat saat penolakan RKUHP pada 2019 yang menelan lima korban.
"Menurut kami, satu nyawa itu sudah lebih dari cukup untuk disahkannya RKUHP. Artinya, ketika ada 5 korban nyawa yang telah gugur dan RKUHP masih disahkan, tentu menjadi bukti ketidakadilan dari pemerintah," tegas dia di depan gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (15/12/2022).
Bayu menerangkan pengesahan dari RKUHP menjadi KUHP tersebut juga menjadi bukti bahwa pemerintah tidak ada jiwa dan rasa kemanusiaan.
Dia menambahkan para mahasiswa sangat menyayangkan pengesahan itu terjadi.
Sementara itu, Bayu menyebut bakal ada aksi lanjutan penolakan KUHP.
Dia membeberkan eskalasi massa akan terus ditingkatkan pada aksi selanjutnya meski banyak yang bilang percuma karena sudah disahkan.
"Setidaknya kami sudah memberikan respons," ungkap dia.
Sebelumnya, massa mulai mendatangi depan gedung DPR RI pada pukul 15.45 WIB.
Mereka terlihat membawa berbagai spanduk penolakan dan bendera universitas masing-masing.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News