GenPI.co - Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mendukung langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terus menggenjot hilirisasi nikel.
Seperti diketahui, Jokowi terus berkomitmen untuk menggenjot hilirisasi nikel dan sejumlah Sumber Daya Alam (SDA) lainnya agar dimanfaatkan bagi kemakmuran masyarakat dan menjadikan Indonesia dari negara berkembang menjadi negara maju.
Menurut Mamit, langkah Jokowi itu bisa menjadi salah satu pendorong Indonesia menjadi market leader atau pemimpin pasar dunia produk hilirisasi.
“Maju atau enggaknya negara itu kan tidak hanya dari hilirisasi, tapi memang dengan adanya hilirisasi ini bisa memberikan suatu multiplayer effect atau nilai tambah. Kalau memang bersifat secara masif Indonesia akan menjadi market leader atau menjadi negara maju dalam industri nikel,” ujar Mamit dari rilis yang diterima GenPI.co, Rabu (7/12).
Mamit juga menjelaskan, untuk menjadi negara maju, Indonesia harus mampu mandiri secara energi serta sumber daya alam yang dikelola secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
“Mandiri juga secara energi dan sumber daya alam, jadi bisa menjadi negara yang maju dan bisa menjadi market leader, misalnya di sektor energi storage atau baterai dengan nikel yang kita punya,” ucapnya.
Lebih lanjut, Mamit menyampaikan bila sudah waktunya Indonesia menghentikan ekspor bahan mentah dan mendukung penuh hilirisasi.
Pasalnya, hal tersebut terbukti memberikan multiplayer efek, membuka lapangan pekerjaan, memberikan nilai tambah serta mengkatrol penerimaan negara secara signifikan.
“Makanya saya katakan mendukung hilirisasi terhadap mineral yang dipunya karena itu kan memberikan multiplayer efeknya yang cukup besar baik bagi pemerintah pusat, pemerintah daerah dan juga membuka lapangan pekerjaan. Penerimaan negara pun pasti bertambah cukup signifikan,” paparnya.
Selain itu, Mamit meminta negara Eropa yang menggugat Indonesia tidak hanya menikmati bahan mentah, tapi juga menanamkan investasinya.
“Makanya saya katakan kalau kalian (Uni Eropa) mau nikel, investasi di Indonesia dong, jangan mau mentahnya saja,” jelasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News