GenPI.co - Pengamat Ekonomi dari Indonesia Strategic and Economics Action Institution Ronny P Sasmita mengatakan pembangunan Base Transceiver Station (BTS) Bakti Kominfo adalah bukti pemerintah dalam membantu masyarakat.
Sebab, hasil survei Timur Barat Research Center (TBRC) terkait pembangunan BTS Bakti Kominfo membuktikan bahwa masyarakat sangat terbantu adanya pembangunan menara itu.
Ronny menyebutkan program pembangunan BTS membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat karena adanya akses internet ke seluruh desa-desa.
"Survei TBRC itu bukti kalau masyarakat membutuhkan akses internet untuk komunikasi dan usaha," kata Ronny, Rabu (26/10/2022) dalam keterangan tertulisnya.
Ronny menjelaskan, adanya program pembangunan BTS dari Kominfo tentu akan membantu masyarakat yang berada di perdesaan dan wilayah yang terpencil.
Tak hanya itu, dia juga yakin program BTS bisa menumbuhkan ekonomi masyarakat yang berada jauh dari perkotaan.
Meskipun masih ada yang belum menikmati internet, tetapi program BTS Bakti ini harus tetap terus berlanjut agar sampai ke masyarakat dan sepenuhnya dapat menikmati internet untuk komunikasi.
"Walaupun belum merata, tetapi program BTS ini harus terus berlanjut agar masyarakat dapat menikmati internet untuk berkomunikasi dan mengembangkan usahanya," ucapnya.
Ronny pun menilai upaya pemerintah untuk memperbaiki teknologi yang membuat distribusi informasi menjadi makin lancar adalah baik.
Artinya, keberadaan BTS 4G akan mengurangi asimetri informasi antara daerah perkotaan dan pedesaan.
"Imbasnya secara ekonomi, akan muncul peluang usaha dan peluang pasar baru bagi masyarakat desa, mulai dari promosi desa wisata sampai pada jualan online hasil kerajinan desa," jelasnya.
Selain ekonomi, pembangunan BTS juga dapat meningkatkan dunia pendidikan.
"Dunia pendidikan yang sejatinya membutuhkan informasi dan instrumen baru untuk mempermudah proses ajar mengajar, mulai dari penggunaan teknologi konferensi sampai penggunaan internet," imbuhnya.
Oleh karena itu, Ronny menilai pembangunan BTS juga dapan mempermudah masyarakat yang tinggal di desa mendapatkan kemudahan akses komunikasi.
"BTS 4G tentu mempemudah komunikasi masyarakat di desa, baik dengan keluarga di kota atau di daerah lain atau dengan mitra bisnis di kota atau daerah lain," pungkasnya.
Seperti diketahui, Timor Barat Research Center (TBRC) kembali melakukan penelitian tentang dampak pembangunan BTS Bakti Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terhadap kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat desa
Direktur Timor Barat Research Center TBRC Andrey Santoso mengatakan bahwa Bank Dunia mencatat akses internet di Indonesia belum merata hingga 2019.
Pasalnya, masih ada kesenjangan koneksi internet bagi pengguna dewasa berusia 15 tahun ke atas di daerah perkotaan dan perdesaan.
Secara rinci, hanya 36 persen masyarakat dewasa di perdesaan yang sudah menikmati internet.
Sementara itu, masyarakat dewasa di perkotaan memiliki cakupan yang lebih masif hingga 62% internet semakin meningkat, terutama di pulau-pulau besar Indonesia.
Survei yang dilakukan oleh TBRC mengikuti metodologi survei penarikan sampel multi stage random sampling dengan jumlah responden 900 Warga Desa yang desa sudah terpasang BTS Bakti Kominfo di luar pulau Jawa.
Margin of error survei ini ialah ± 3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan waktu penelitian ini dilakukan sejak 6-20 Oktober.
Dari survei itu, sebanyak 38,7 persen belum mengetahui manfaat dari internet, meski di desanya baru saja dibangun base transceiver station (BTS) 4G.
Sementara itu, sebanyak 21,6 persen mengetahui manfaat dari internet di mana di desanya baru saja dibangun base transceiver station (BTS) 4G dan menggunakan ponsel untuk mengunakan layanan internet.
Lalu, sebanyak 39,7 persen tidak mengerti manfaat internet dan tidak memiliki atau mengunakan ponsel.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News