GenPI.co – Untuk menyemarakkan Festival Pesona Danau Limboto (FPDL) , Pemerintah Kabupaten Gorontalo menggelar konferensi danau pada hari Senin (16/9) lalu.
Menariknya, peserta konferensi tersebut bukan orang dewasa melainkan anak sekolah dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), Se- Kabupaten Gorontalo.Inspirasinya berasal dari konferensi danau yang diselenggarakan di Jepang.
Baca juga:
Ragam Inovasi Ditampilkan di PPI Jateng 2019
Bukan Ular Raksasa, Piton yang Hangus di Kalimantan Hanya 3 Meter
Konferensi yang digagas Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo ini dikemas dalam kegiatan anak-anak sebagai 2P (Pelopor dan Pelapor). Tema yang diusung adalah ‘Selamatkan Danau Limboto’.
“Ratusan siswa peserta konferensi ini dibekali pengetahuan tentang sejarah Danau Limboto. Peserta diberikan waktu menulis, melaporkan keadaan danau dari zaman ke zaman. Tulisan peserta ini tak hanya sejarah danau, manfaat tapi juga problema danau limboto hingga penyebab kedangkalannya,” kata Dewi Nani, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan dan Perlindungan Anak Kabupaten Gorontalo, Rabu (18/9).
Tulisan kaum millennial ini menjadi bahan evaluasi penyelamatan danau oleh pemerintah daerah. Konferensi ini memberikan ruang bagi siswa untuk memberikan hasil pemikiran, konsep, rumusan dan gagasan serta ide sebagai upaya penyelamatan Danau Limboto.
Dewi Nani menyampaikan, konferensi anak ini juga menghadirkan para pemateri yang memberikan bekal pengetahuan bagi kaum remaja, termasuk terlibat aktif dalam dialog.
Sementara Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mengatakan, konferensi ini yang pertama dilaksanakan di Provinsi Gorontalo bahkan pertama di Indonesia. Menurutnya kegiatan ini terinspirasi ketika mengikuti konferensi danau internasional di Jepang tahun lalu.
“Konferensi danau internasional di Jepang tak hanya orang dewasa yang menjadi pesertanya tapi juga anak-anak. Saya tegaskan, Indonesia khususnya Kabupaten Gorontalo juga bisa karena hak untuk maju itu tak hanya orang-orang di jepang, kita di Kabupaten Gorontalo juga bisa melaksanakan upaya pemikiran penyelamatan Danau Limboto,”kata Nelson Pomalingo.
Nelson Pomalingo berharap upaya penyelamatan danau tak hanya orang dewasa namun juga dimulai dari anak-anak.
“Sejak dini anak-anak harus mengetahui cara penyelamatan danau, mereka harus melakukan ini sehingga mereka sejak dini sudah mengenal dan mencintai Danau Limboto,” ujar Nelson Pomalingo.
Konferensi Danau Limboto khusus kaum milenial ini dilaksanakan Senin lalu dengan melibatkan siswa dari berbagai sekolah. Mereka terlihat antusias mengikuti kegiatan. Konferensi danau ini menjadi bagian dari rangkaian Festival Pesona Danau Limboto, salah satu dari 100 agenda tahunan pariwisata Kementerian Pariwisata.
Jangan lewatkan video populer ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News