GenPI.co - Pengamat Sosial Politik Dahlan Wattihelu mengatakan bahwa Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara adalah satu langkah maju buat Indonesia.
Dirinya menilai arah pembangunan tidak lagi terfokus di satu tempat sebagaimana yang terjadi selama ini di Pulau Jawa.
“Ini adalah langkah beliau untuk pemerataan pembagunan antara Timur dan Barat Indonesia atau dengan kata lain menggeser porsi pertumbuhan pembangunan dari Barat ke timur atau Indonesia-sentris,” kata Wattihelu dari rilis yang diterima GenPI.co, Kamis (20/10).
Menurut Wattihelu, selain karena kota berkelanjutan di dunia, prospek IKN kedepan juga memiliki fungsi sebagai penggerak ekonomi Indonesia di masa depan yang akan meliputi pusat pertumbuhan ekonomi baru dengan berbagai kluster.
“Yakni industri teknologi bersih, farmasi terintegrasi, industri pertanian berkelanjutan, ekowisata dan wisata kesehatan, bahan Kimia dan produk turunannya serta energi rendah karbon.
Dikatakan Wattihelu, penempatan IKN di Kalimantan sangat strategis buat kemajuan Indonesia secara menyeluruh. Oleh sebab itu, langkah besar ini harus didukung oleh seluruh masyarakat Indonesia.
“Saya sangat meyakini akan berhasil, sebab posisi Kalimantan sangat potensial menjadikan superhub logistik untuk kawasan tengah, timur, dan utara Indonesia. Pesan saya yang adalah mari kita mendukung pemerintah untuk kemajuan Indonesia,” serunya.
Hal tersebut berbanding lurus dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara terkemuka harus berani melangkah dan punya agenda besar demi kemajuan negara, salah satunya adalah pembangunan IKN.
IKN merupakan wujud perubahan dan peradaban Indonesia dengan menghadirkan konsep pembangunan Indonesia-sentris.
Melalui pembangunan IKN, pemerataan pembangunan dan angka perekonomian daerah yang tinggi nantinya tidak lagi hanya terpusat di Pulau Jawa.
“Indonesia perlu keadilan ekonomi, sekali lagi ada 17 ribu pulau, bukan hanya satu pulau. Perlu kesetaraan pembangunan, perlu pemerataan pembangunan. Ini yang ingin kita hadirkan yaitu dengan membangun Ibu Kota Nusantara,” Jokowi seperti dikutip dari Channel YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (20/10).
Menurut Jokowi, Indonesia bukan hanya Jawa saja tetapi 17 ribu pulau dari Sabang sampai Merauke. Namun, saat ini 58 persen dari PDB Ekonomi memang terpusat di Jawa. Selain itu, populasi penduduk sebanyak 56 persen atau 149 juta bermukim di Jawa.
"Pulau Jawa ini terbebani oleh jumlah yang sangat besar itu. Oleh sebab itu, butuh keadilan ekonomi, pemerataan pembangunan, ini yang ingin kita hadirkan dengan membangun Ibu Kota Nusantara," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menegaskan pembangunan IKN bukanlah di kawasan hutan alam Kalimantan, tetapi berada di hutan produksi yang memiliki satu jenis pohon, di mana pohon tersebut akan ditebang enam atau tujuh tahun sekali.
Ke depannya, Jokowi menjelaskan bila kawasan IKN akan dijadikan hutan heterogen yang diisi oleh pohon-pohon asli dan endemik dari Kalimantan dan ini menjadi jawaban atas tudingan-tudingan bahwa pembangunan IKN merusak alam.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News