GenPI.co - Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas menilai TNI masih punya banyak tugas setelah merayakan HUT yang ke-77.
Menurutnya, ada banyak pekerjaan internal yang masih harus dibenahi pimpinan TNI. Pertama, terkait fenomena kekerasan terhadap masyarakat sipil.
“Yang terbaru adalah aksi kekerasan yang dilakukan sejumlah prajurit dalam tragedi di stadion Kanjuruhan,” ujar Anton kepada GenPI.co, Rabu (5/10).
Dirinya meyayangkan aksi prajurit TNI yang menendang salah satu suporter Arema FC tersebut terekam dalam video yang menjadi viral di media sosial.
“Penghukuman semestinya tidak hanya dibebankan pada prajurit yang melakukan kekerasan, tetapi juga komandan satuan yang bertugas,” tuturnya.
Dengan demikain, menurut Anton, komandan satuan dapat melakukan kontrol dengan lebih ketat dan baik.
“Kedua, masih terjadinya insiden kecelakaan alutsista yang mengakibatkan prajurit terampil meninggal dunia,” kata dia.
Oleh sebab itu, dirinya menyarankan TNI agar lebih memerhatikan pemeliharaan dan pengecekan alat-alat perang yang dimiliki Indonesia.
“Kelayakan alutsista yang digunakan adalah syarat utama yang wajib dipenuhi sebelum digunakan,” kata dia.
Menurut Anton, TNI akan mengalami kerugian besar jika tidak bisa merawat alutsistanya. Sebab, hal tersebut akan membunuh prajurit terbaik Indonesia.
“Prajurit tersebut tentu punya keterampilan tertentu sehingga TNI harus mengutamakan keselamatan mereka. Kehilangan akibat insiden kecelakaan alutsista adalah bentuk kerugian besar,” ujar Anton.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News