Arumi Bachsin: Generasi Muda Harus Sadar Gizi

30 September 2022 16:20

GenPI.co - Ketua TP PKK Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak mengatakan pentingnya generasi muda untuk memulai intervensi sejak usia remaja putri yang akan jadi ibu di masa depan.

“Penting mempersiapkan sejak dini. Nantinya agar di masa depan, keturunan bisa bebas dari stunting,” ujarnya pada Seminar Nasional "Aku, Kamu, Kita Generasi Sadar Gizi", yang diselenggarakan Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) dengan BEM Universitas Airlangga, Kamis (29/9).

Seperti diketahui, saat ini prevalensi stunting di Jawa Timur mencapai 23,5 persen dari total penduduk.

BACA JUGA:  Jelang Sidang Ferdy Sambo, Ini Harapan Ibunda Brigadir J

Sehingga untuk mencapai target nasional di pada 2045 sebesar 14 persen perlu kerja ekstra dan bersinergi dengan banyak pihak.

“Jadi kami di PKK kalau dikerjakan sendiri ini akan terasa susah. Bukan tidak mungkin. Jadi kita harus bersinergi dengan banyak pihak terkait,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Jelang Sidang Ferdy Sambo, Kamaruddin Beri Pesan Khusus ke Jaksa

Lebih lanjut, Istri Wakil Gubernur Jawa Timur itu mengatakan saat ini generasi muda memiliki kebiasaan atau pola hidup yang kurang baik.

Sehingga dikhawatirkan akan berdampak pada kehidupan jangka panjang nantinya.

BACA JUGA:  Polisi Sudah Terima Laporan Lesti Kejora, Rizky Billar Siap-siap

“Fenomena Mager ini sudah melekat di remaja. Bahkan inilah yang membuat mereka terbiasa dalam pola hidup fast food. Padahal, jika kita memasak sendiri pasti kebutuhan gizi terpantau dengan baik,” katanya.

Menurut Arumi bahwa kualitas kesehatan dan hidup harus dijaga secara detil sejak dini. Agar nantinya, saat memasuki usia produktif dapat mengembangkan kemampuan diri dan tidak terhalang apapun.

“Karena di usia produktif, banyak yang termasuk pada kategori sangat gemuk. Sehingga menghambat produktivitas diri,” tuturnya

“Inilah pentingnya menjaga makanan minuman yang masuk ke tubuh kita. Agar tidak menghambat produktifitas kita sendiri,” tambahnya.

Persoalan gizi tidak hanya menyangkut stunting, melainkan juga resiko anak kelebihan berat badan atau obesitas.

Konsumsi makanan dan minuman yang tidak terkontrol saat ini banyak terlihat pada anak Indonesia.

Pemberian Susu Kental Manis pada anak yang dalam proses tumbuh kembang yang akan menjadi pemicu tersebut.

Kadar gula yang terdapat dalam susu kental manis dua kali lipat lebih banyak dari susu sapi.

"Inilah yang mesti diketahui oleh masyarakat, bahwa susu kental manis bukan produk susu, dan bukan untuk diseduh secara langsung," jelas Arumi Bachsin. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co