GenPI.co - Perkembangan teknologi dan informasi yang cepat telah memberikan pengaruh besar bagi tatanan hidup masyarakat, khususnya di dunia pesantren.
Oleh karena itu, sudah selayaknya dunia pesantren mengubah pola kesehariannya dengan menyeimbangkan gaya perkembangan teknologi tersebut.
Untuk menyikapi hal tersebut, para kiai yang tergabung dalam Forum Gus Discussion (FGD) Se-Indonesia menggelar acara musyawarah di Pondok Pesantren Ora Aji Sleman, Yogyakarta, Minggu (18/9).
"Tentunya para kiai (yang hadir, red) ingin menyesuaikan zaman dan teknologi dalam mengelola pesantren tanpa melanggar ketentuan syariat, kultur dan budaya pesantren, serta ketaatan terhadap hukum NKRI," kata Ketua Forum Kiai, Nyai, Gus, dan Ning Indonesia (FKNGNI) Luqman HD Attarmasi dalam keterangannya, Rabu (21/9).
Tak hanya kiai, kata Luqman, forum tersebut juga turut dihadiri oleh kalangan dari organisasi Islam lainnya.
"Hadir dalam acara itu dari unsur PBNU, PWNU, dunia akademisi dan kalangan kampus, serta dari SAS Institute," ujar dia.
Adapun dari hasil musyawarah tersebut, para kiai memutuskan ada beberapa poin yang bisa dilakukan tiap pesantren di Indonesia supaya tetap mengikuti perkembangan zaman.
"Ada 8 rekomendasi dari pertemuan para kiai, semoga bermanfaat untuk semua pesantren di Indonesia," tandas Luqman.
Sementara itu, Miftah Maulana Habiburrihman alias Gus Miftah menyebut forum diskusi seperti hal tersebut sangatlah penting untuk dilakukan.
Sebab, dengan adanya forum tersebut, seluruh pesantren yang ada di Indonesia diharapkan ke depannya bisa lebih baik lagi.
"Kiai dan Gus itu, kan, manusia biasa yang tidak luput dari salah dan berpotensi melakukan kekhilafan serta dosa. Bagi saya, enggak ada salahnya kiai minta maaf bila ada salah," ungkapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News