GenPI.co - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming memberikan jawaban berkelas atas kritik yang dilontarkan jubir PKS Muhammad Kholid soal angka kemiskinan.
Gibran mengakui ketika covid-19 memang ada peningkatan kemiskinan 0,37 persen.
Meski demikian, kenaikan tersebut tidak lantas menjadikan Solo daerah dengan angka kemiskinan tertinggi.
"Ya sebetulnya banyak (daerah dengan angka kemiskinan yang lebih tinggi dibandingkan Solo, red.), tapi nggak perlu disebutkan, intinya kurang fair saja disebut termiskin atau apa," kata Gibran, Senin (19/9).
Menyikapi hal itu, dia lebih memilih untuk memperbanyak kegiatan dan tempat pelatihan UMKM.
"Kalau bicara kemiskinan kan nggak cuma bicara tentang perut saja. (Mengurangi, red.) RTLH (Rumah Tak Layak Huni), kan kami genjot terus. Kawasan Semanggi, Mojo akan kami kerahkan semua bantuan CSR swasta, pemkot, provinsi," katanya.
Koordinator Fungsi Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Solo Bambang Nugraha mengatakan pada 2020 angka kemiskinan 9,03 persen, sedangkan pada 2021 naik menjadi 9,40 persen.
"Kelihatannya sementara ini ada beberapa kabupaten yang cukup tinggi. Surakarta di posisi medium," katanya.
Dia menegaskan selama ini Kota Solo juga belum pernah menempati posisi dengan angka kemiskinan tertinggi.
Sebelumnya, Jubir PKS Muhammad Kholid menyindir kinerja Gibran Rakabuming yang menyebutkan Solo menjadi kota tingkat kemiskinan tertinggi di Jawa Tengah. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News