GenPI.co - Pengamat kebijakan publik Universitas Hasanuddin Rizal Pauzi mengatakan kenaikan tarif transportasi online harus dibarengi dengan peningkatan layanan.
Rizal menyarankan agar pemerintah tidak hanya fokus pada kenaikan tarif, tetapi juga memperhatikan kenyamanan masyarakat.
"Salah satu alasan mengapa masyarakat mau membayar jasa lebih mahal adalah kualitas pelayanan yang baik," katanya di Makassar, Sabtu (17/9/2022).
Selain itu, pemerintah juga perlu memperhatikan pengawasan terhadap kualitas kendaraan, kesesuaian identitas pengemudi dengan kendaraan demi menjamin rasa aman penumpang.
"Kita harapkan jangan terjebak mengurusi soal tarif, tetapi memastikan transportasi berbasis aplikasi ini mampu memberikan layanan berkualitas. SIM yang dibayar pengemudi setiap tahun masuk menjadi PAD," jelasnya.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan didorong meninjau ulang kenaikan tarif transportasi daring dengan didasari hasil kajian yang tepat dalam menetapkan tarif agar tidak merugikan masyarakat.
"Melihat kondisi harga BBM naik, perlu kenaikan pada sektor-sektor yang berpengaruh. Soal besarannya, harus ada kajian dan perhitungan jelas agar kenaikan tarif tidak merugikan pengemudi, aplikator, maupun masyarakat," ujarnya.
Di Sulsel kenaikan tarif angkutan sewa roda empat memang sedang masih dalam pembahasan.
"Kalau mau proporsional, kenaikan tarif harus ada batasannya. BBM 'kan naiknya kisaran 20 persen, seharusnya bila ada kenaikan pada barang dan jasa yang dipengaruhi oleh BBM, tidak boleh melebihi dari 20 persen," tuturnya. (antara)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News