GenPI.co - Ketua DPR Puan Maharani optimistis Satuan Tugas (Satgas) Perlindungan Data bisa membongkar kasus hacker Bjorka.
Meskipun begitu, Puan berpesan agar Satgas bisa menyelesaikan masalah kebocoran data dan kejahatan siber secara menyeluruh.
Pasalnya, kasus kebocoran data sudah banyak terjadi sejak beberapa tahun terakhir.
"Kami harapkan Satgas Perlindungan Data melibatkan sejumlah kementerian/lembaga bisa menyelesaikan kasus-kasus kebocoran data secara menyeluruh," kata Puan dalam keterangan tertulis, Kamis (16/9).
Puan mengatakan hacker Bjorka telah membocorkan data milik sejumlah instansi dan pejabat negara, mulai dari data yang diklaim dari proses registrasi kartu SIM card, situs Komisi Pemilihan Umum (KPU), hingga surat-menyurat milik presiden.
"Masalah kebocoran data sebenarnya sudah masif terjadi sebelum ini. Masalah kebocoran data juga bukan hanya menyangkut keamanan negara, tetapi juga sudah tidak terhitung lagi data pribadi warga yang dibocorkan," katanya.
Oleh karena itu, Puan menegaskan DPR mendorong agar satgas melakukan investigasi besar-besaran. Hal ini mengingat data-data masyarakat yang bocor menyangkut identitas pribadi.
"Kita tidak bisa hanya fokus pada data-data milik negara saja, tetapi mengabaikan kebocoran data pribadi rakyat," ujarnya.
Lebih lanjut, Puan menegaskan DPR juga akan terus melakukan pengawasan terhadap upaya oleh Pemerintah untuk mengatasi masalah kebocoran data.
Puan juga mengingatkan Satgas Perlindungan Data yang dibuat Pemerintah sejalan dengan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (RUU PDP).
RUU PDP itu mengamanatkan dibentuknya lembaga otoritas perlindungan data pribadi.
"Melalui Komisi I yang juga akan membentuk Panitia Kerja (Panja) Kebocoran Data, DPR akan terus mengawal persoalan kebocoran data yang terjadi. DPR berkomitmen melindungi data pribadi masyarakat melalui RUU PDP yang sebentar lagi akan disahkan," kata Puan. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News