GenPI.co - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Abraham Wirotomo mengatakan pemerintah akan tetap memantau perkembangan harga BBM (bahan bakar minyak) dunia.
Dia menyatakan perkembangan krisis energi dunia tengah dialami berbagai negara di dunia.
Hal itu juga mempengaruhi harga BBM dunia yang sempat turun ke angka USD 80 per barel sekarang sedang merangkak naik lagi ke angka USD 90 per barel.
Oleh karena itu, pemerintah juga harus menyesuaikan harga BBM.
"Apabila tidak melakukan penyesuaian, prediksinya subsidi BBM bisa membengkak lagi," ujarnya di lokasi, Kamis (15/9).
Abraham menerangkan pertimbangan berikutnya yang kini masih menjadi pembahasan, yakni pembatasan kuota subsidi BBM.
"Jadi, kami ingin memastikan bahwa hanya orang berhak atau kurang mampu yang mendapat BBM bersubsidi," ucapnya.
Abraham menyampaikan pemerintah mengharapkan kelompok orang mampu yang punya mobil mewah dapat membeli BBM yang nonsubsidi.
"Aplikasi MyPertamina juga sudah mulai diuji coba. Tentu akan kami evaluasi," kata dia. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News