GenPI.co - User BreachForums Bjorka yang juga mengaku hacker kembali membuat dunia maya heboh.
Bjorka kini mengaku mempunyai surat dan dokumen transaksi antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Badan Intelijen Negara (BIN).
Hal itu disampaikan Bjorka lewat unggahannya di breached.to, pada Jumat (9/9).
“(File ini) berisi transaksi surat tahun 2019-2021 serta dokumen yang dikirimkan kepada Presiden, termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label rahasia,” tulisnya.
Menurut klaim Bjorka, data tersebut berukuran 40 MB (compressed) dan berisi 679.180 dokumen.
Bjorka mengeklaim data-data tersebut dirampas per September 2022. Jika benar, data-data tersebut juga termasuk dokumen dari pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini.
Setidaknya ada sembilan sampel dokumen negara curian yang ditampilkan, yaitu:
1. Surat berjudul “Surat rahasia kepada Presiden dalam amplop tertutup” dengan pengirim Badan Intelijen Negara (BIN) dan penerima RI-1.
2. “Surat rahasia kepada Mensesneg dalam amplop tertutup” dengan pengirim Badan Intelijen Negara.
3. “Permohonan Jamuan Snack” dari Kepala Bagian Protokol dan Tata Usaha Pimpinan.
4. “Permohonan Dukungan Sarana dan Prasana” dengan pengirim Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan.
5. “Gladi Bersih dan Pelaksanaan Upacara Bendera pada Peringatan HUT Ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2019” dengan tujuan Kepala Biro Tata Usaha.
6. “Permohonan Audiensi Kepada Menteri Sekretaris Negara Guna Menyampaikan Pandangan dan Ggaasan Mengenai Pembentukan Badan Pemasyarakatan dan Badan Pembiayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah” (Kata 'Ggaasan' typo bawaan dari sampelnya).
7. “Penjemput Inspektur Upacara Peringatan HUT Ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2019 di Lingkungan Kementerian Sekretariat Negara dan Sekretariat Kabinet”.
8. “Pemberhentian dari Jabatan Administrator dan Pengangkatan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Kementerian Sekretariat Negara” bernomor M-730/SDM/KP.01.02/07/2019, dengan pengirim Kepala Biro Sumber Daya Manusia.
9. “Penunjukan Plh. Deputi Hukum dan PUU Tanggal 2 s.d. 9 Agustus 2019 a.n. HS, S.H., M.H.” bernomor 1776/M.Sesmen/08/2019, dengan pengirim Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara.
Namun, Bjorka tak menunjukkan harga jual, sehingga terlihat hanya sebagai ajang unjuk gigi.
Seperti diketahui, Bjorka sebelumnya mengeklaim punya miliaran data SIM Card (berupa NIK dan KK) yang belakangan unjuk gigi di forum peretas Breached.to.
Peretasan ini merupakan aksi lanjutan Bjorka karena merasa “ditantang” oleh pemerintah Indonesia.
Hal itu sempat diungkapkannya sebelum mengunggah file berisi dokumen Presiden dan BIN itu.
“Kebocoran selanjutnya akan datang dari presiden Indonesia,” tulisnya beberapa hari lalu.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News