GenPI.co - Driver ojek online (ojol) yang mengatasnamakan Laskar Malari menggelar demonstrasi kenaikan harga BBM di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (9/9).
Berdasarkan pantauan GenPI.co, massa ojol mulai mendatangi kawasan Patung Kuda dengan mengenakan atribut khas aplikasi masing-masing.
Orator di atas mobil komando menyampaikan ojol jatuh bangun melewati pandemi covid-19 yang membuat kehidupan mereka terpuruk.
Dia menyebut ojol sangat bergantung dengan harga BBM.
Oleh karena itu, mereka dengan tegas menolak kenaikan harga BBM yang dianggap dapat menyengsarakan kaum ojol.
Orator juga menyinggung soal tarif yang tak sesuai dan besarnya potongan dari aplikator sebanyak 20 persen.
"Pengemudi ojek online tentu akan terkena dampak terbesar dari kenaikan BBM. Oleh karena itu, kami segenap organisasi ojol menolak keras kenaikan harga BBM," ucap orator di lokasi, Jumat (9/9).
Massa juga menuntut pemerintah mengkaji ulang kenaikan harga BBM yg sangat memberatkan bagi pengemudi ojek online dan masyarakat.
Adapun 3 tuntutan Laskar Malari, di antaranya rasionalisasi tarif ojol atas kenaikan harga BBM.
"Kedua, pemerintah harus mempercepat payung hukum terhadap ojol," ungkap orator.
Terakhir, mereka mendesak aplikator menerapkan biaya sewa ojol sebesar 10 persen. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News