GenPI.co - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyatakan demonstrasi yang digelar kaum buruh di depan gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (6/9), bertujuan untuk melawan bisikan elite kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait kenaikan harga BBM.
Menurut dia, masukan yang diberikan kepada Jokowi tersebut berasal dari kaum elite yang tak pernah miskin.
Dia menilai kaum elite itu yang memiliki kontribusi besar untuk menaikkan harga BBM.
"Mereka memberikan itu karena kecerdasan dan kepintaran, tetapi tidak punya hati kepada rakyatnya," ucap dia di depan gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (6/9).
Said Iqbal bahkan menyoroti Malaysia yang berhasil menurunkan harga BBM, bukan menaikkannya seperti Indonesia.
Dia menerangkan Vivo sempat menjelaskan ke Partai Buruh soal hitungan Pertamina yang dinilai lebih mencari untung terkait harga BBM.
"Kenapa Vivo bisa (menurunkan harga, red) walaupun Ronnya lebih rendah? Kalau begitu, bikin premium saja," ungkapnya.
Oleh karena itu, Said mengatakan pihaknya ingin meyakinkan Jokowi bahwa keputusannya tidak tepat dan menyengsarakan rakyat.
"Jurnalis dan netizen mari menggunakan kekuatan jari-jari untuk melawan. Menteri yang hanya pro terhadap kelompoknya saja," terangnya.
Sementara itu, Said menerangkan pihaknya menginginkan DPR membentuk panitia khusus (pansus) soal BBM.
"Pintu masuknya gampang. Kenapa Vivo bisa Rl 8.900 ribu dan Pertalite Rp 10 ribu? Kenapa Malaysia dengan Ron lebih bagus bisa Rp 7 ribu?" tuturnya.
Said mengatakan pihaknya sangat menanti sikap dari DPR RI yang semestinya membuat pansus. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News