GenPI.co - Untuk mengantisipasi dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terhadap stabilitas harga pangan khususnya beras, Perum Bulog menggelontorkan beras medium melalui program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH).
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan pihaknya sudah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran untuk menyiapkan stok beras dan memastikan program KPSH makin dimasifkan agar tidak ada gejolak harga di tingkat konsumen.
Sampai dengan tanggal 6 Agustus 2022 realisasi penyaluran beras KPSH sudah digelontorkan sebanyak hampir 500 ribu ton.
“Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau walau ada kenaikan harga BBM," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (7/9/2022).
Program KPSH atau Operasi Pasar ini dilakukan sepanjang tahun oleh Bulog guna mengantisipasi kelonjakan harga beras di konsumen dan terbukti efektif.
Kegiatan ini juga merupakan realisasi dari Tiga Pilar Ketahanan Pangan yang ditugaskan kepada Bulog yaitu ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilitas.
“Stabilitas harga beras menjadi fokus kami saat ini. Kami upayakan semaksimal mungkin pelaksanaan program stabilisasi tersebut tanpa ada unsur kepentingan apa pun kecuali kepentingan rakyat, terlebih ditengah situasi seperti sekarang," jelasnya.
Budi Waseso menambahkan, kebutuhan pangan yang tersimpan di gudang-gudang Bulog seluruh Indonesia selalu tersedia di masyarakat.
Selain memiliki jaringan infrastruktur kantor dan gudang yang tersebar sampe pelosok tanah air, Bulog juga sudah memiliki gudang retail modern sebagai pusat distribusi serta penjualan secara retail. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News