GenPI.co - Anggota Koalisi Perjuangan Warga Jakarta (KOPAJA) dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jenny Silvia angkat bicara soal peresmian rumah susun sederhana sewa (rusunawa) yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Seperti diketahui, hunian layak seperti rusunawa juga masuk dalam 9 permasalahan yang menjadi tuntutan KOPAJA untuk segera diselesaikan Anies.
Terkait hal tersebut, Jenny merasa pesimistis rusunawa bisa menjadi solusi hunian layak di Jakarta.
"Bisa dilihat ada beberapa rusunawa yang tidak menjadi solusi pada akhirnya. Contohnya, Rusunawa Marunda," ucap dia di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (23/8).
Menurut Jenny, warga yang tinggal di Rusunawa Marunda hidup dengan tidak layak.
Sebab, setiap hari mereka harus berperang melawan debu batu bara.
Dia juga menganggap kualitas air yang ada di Rusunawa Marunda tidak baik untuk warga.
Selain itu, Jenny juga menyayangkan fungsi rusunawa yang dibangun hanya ditujukan untuk warga gusuran.
"Pertanyaannya, apakah rusunawa itu digunakan untuk memberikan tempat hidup yang layak bagi warga DKI Jakarta atau hanya melancarkan pembangunan yang sedang dilakukan oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta?" ujarnya.
Jenny menyatakan rusunawa dan rusunami bukan merupakan solusi, kecuali pemberian rumah vertikal itu memiliki regulasi yang jelas.
Selain regulasi, Jenny juga menyoroti pemenuhan hak warga yang juga harus jelas.
"Praktiknya selama ini tidak seperti itu," kata dia.
Seperti diketahui, KOPAJA memberikan Surat Peringatan Dua (SP2) kepada Anies Baswedan dalam bentuk lisan serta tulisan di Balai Kota DKI Jakarta pada Selasa (23/8).
Hal itu dilakukan agar Anies memperhatikan 9 persoalan di Jakarta yang belum terselesaikan, seperti akses air bersih dan pengendalian banjir. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News