GenPI.co - PT Telkom Indonesia (Telkom) mengumumkan tak ada kebocoran data pelanggan Indihome. Telkom pun merasa sedang ditarget untuk dirusak nama perusahan mereka.
SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Ahmad Reza mengatakan tak ada sistem di Telkom yang menyimpan riwayat pencarian (browsing history) dan data pribadi pelanggan secara berdampingan.
“Setelah kami lakukan penelusuran dan investigasi menyeluruh, kami meyakini dan memastikan tidak ada kebocoran data pelanggan di sistem kami," ujarnya di Telkom Landamark Tower, Senin (22/8).
Menurut Ahmad Reza, informasi yang beredar di media sosial itu 100 persen merupakan data fabrikasi.
Keseluruhan data pelanggan, kata Ahmad, disimpan di dalam sebuah sistem keamanan siber yang terintegrasi dan dikelola berdasarkan peraturan serta perundang-undangan yang berlaku.
“Ini 100 persen merupakan data yang difabrikasi oleh pihak maupun oknum yang ingin memojokkan Telkom,” ungkapnya.
Sebagai perusahaan terbuka yang dual listing, Telkom mematuhi etika bisnis, compliance dan tata kelola perusahaan sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
Ahmad pun bersyukur bahwa tak benar-benar terjadi kebocoran data pelanggan Indihome seperti yang beredar di media sosial.
Dia pun berterima kasih kepada semua pihak yang ikut menjaga suasana kondusif, sehingga Telkom bisa memastikan data yang beredar di publik adalah bukan data perusahaan BUMN itu.
“Kami akan terus berupaya meningkatkan pengamanan data pelanggan," ucap Ahmad Reza.
Sementara itu, VP Network/IT Strategy, Technology & Architecture Telkom Rizal Akbar mengatakan data yang beredar saat ini mencantumkan nomor IndiHome yang tidak valid, baik dari jumlah digit maupun format penomoran.
Terkait data browsing history, Rizal mengatakan Telkom hanya menyimpan data tiga bulan terakhir sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
Hal itu untuk memastikan kenyamanan pelanggan dalam menggunakan layanan.
Peraturan yang ada ialah UU No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi dan PP No. 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi.
“Tidak ada niat Telkom untuk mematai-matai atau mengambil manfaat dari data historis maupun data pribadi pelanggan,” tegas Ahmad Reza. (jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News