GenPI.co - Seorang terapis yang berbasis di New York City, Babita Spinelli mengatakan, kesepian terjadi karena stigma yang dibawanya terhadap respons masyarakat. Bukan karena timbul dari hati.
"Mereka merasa takut dihakimi atau diasingkan. Hal itu sangat menjengkelkan," ujar Babita dikutip dari Insider.
Menurutnya, untuk mengidentifikasi kesepian dalam diri tidak selalu mudah. Namun, umumnya hal ini bisa dilihat dari gejala fisik yang timbul, apa saja?
Jika merasa demam pilek, kesepian mungkin setidaknya sebagian penyebabnya. "Saat kita merasa sendirian, saat kita kekurangan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang dengan cara yang akrab dan nyaman, kita merasa rentan, dan kita merasa terancam dan diserang," Kory Floyd, profesor komunikasi di Universitas Arizona yang mempelajari bagaimana kasih sayang berdampak pada stres dan fungsi fisiologis.
Akibatnya, kita menjadi "hyper-waspada", yang antara lain menekan sistem kekebalan tubuh dan bisa membuat kita mudah terserang penyakit, ujarnya.
Kesepian dapat terjadi bersamaan dengan berbagai gejala dan depresi, kata Spinelli, termasuk sulit tidur atau terlalu banyak tidur.
Dengan cara yang sama, kesepian dapat memicu respons stres melawan-atau-lari yang terus-menerus yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, gangguan hormon juga dapat menyebabkan penambahan berat badan, kata Spinelli.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News