GenPI.co - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) buka suara soal fenomena Aphelion yang terjadi ketika posisi bumi berada pada titik terjauh dari matahari.
Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN Andi Pangeran menjelaskan, fenomena Aphelion terjadi ketika Bumi berjarak paling jauh dari Matahari.
"Posisi bumi bisa lebih jauh disebabkan gangguan dari gravitasi planet yang lebih besar seperti Jupiter," ujar Andi kepada GenPI.co, Rabu (27/7/2022).
Menurutnya, meski posisi bumi sedang jauh dari matahari, perubahan cuaca dingin yang sedang terjadi bukan disebabkan hal tersebut.
Dia menambahkan justru cuaca lebih dingin yang sedang terjadi disebabkan karena angin berhembus dari Australia ke Indonesia.
"Hembusan angin dingin tersebut yang bisa menyebabkan beberapa jenis penyakit bukan karena fenomena Aphelion," jelasnya.
Andi juga mengungkapkan, cuaca dingin tidak hanya menyebabkan flu, tapi juga sakit tenggorokan.
Sebab itu, masyarakat diimbau agar lebih meningkatkan imunitas tubuh.
Dia menuturkan selama cuaca dingin masih berlangsung rutin konsumsi aii jahe, madu, dan sereh untuk menjaga tubuh dari penyakit seperti flu dan radang tenggorokan.
"Secara umum penting untuk memperkuat imun dengan menjaga asupan gizi seimbang, cukup istirahat, dan konsumsi minuman herbal," tandas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News