GenPI.co - Penjual Hewan Kurban bernama Firman Syah mengaku tidak pernah merasa dirugikan dengan adanya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
“Biasanya orang-orang akan membeli sebelum Iduladha dengan asumsi harganya jauh lebih murah,” ujar Firman di Jalan Raya Pos Pengumben, Jakarta Selatan, Selasa (5/7).
Firman mengaku berhasil menjual 50 ekor kambing dan 10 ekor sapi hingga Selasa (5/7).
Menurutnya, hasil penjualan tersebut sangat wajar lantaran masih banyak orang yang sibuk bekerja.
“Ya, rata-rata orang baru beli hewan kurban sebelum hari H karena tidak sempat,” kata dia.
Bahkan, dirinya juga mengaku khawatir kekurangan stok hewan kurban yang dia miliki.
Pasalnya, menurut Firman, biasanya orang-orang akan memborong hewan kurban tepat sebelum hari raya Iduladha.
“Tahun sebelumnya demikian. Bahkan, kadang ada pedagang dari luar juga yang mencari ke kami,” tuturnya.
Menurut Firman, rate harga hewan kurban yang dia jual juga beragam. Untuk harga kambing, Firman menjual dengan harga Rp 2-7 juta, sedangkan sapi mulai dari Rp 21-30 juta.
“Bahkan, untuk penjualan kambing sendiri, kami enggak bisa prediksi. Kadang-kadang kami justru kekurangan stok,” ujar Firman.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News