GenPI.co - Menteri Keuangan Sri Mulyani sampaikan kabar baik, meski nilai tukar rupiah terhadap dolas AS melemah.
Seperti diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS Rp 14.993, atau melemah 0,15 persen dari pembukaan perdagangan.
Menurut Sri Mulyani ada indikator ekonomi terutama dari sisi keuangan yakni nilai tukar, suku bunga atau interest rate, hingga inflasi masih dalam keadaan baik.
Meskipun demikian, dia menyebut Indonesia masih dalam keadaan yang baik. Hal tersebut tercermin dari sisi neraca pembayaran.
"Transaksi berjalannya cukup baik, dalam hal ini capital flow barangkali yang terjadi karena dengan interest rate naik di Amerika Serikat," kata Sri Mulyani di Kompleks DPR/MPR Jakarta, Selasa (5/7).
Mantan Direktur IMF ini menjelaskan pihaknya akan menjaga stabilitas melalui belanja, penerimaan, dan pembiayaan.
"Kalau kita bicara stabilitas dengan growth, stabilitas tapi sisi inflasi. Kalau inflasinya sisi supply side persoalannya, maka kita bantu dari supply side," jelasnya.
"Umpamanya membantu dari sisi policy mengenai perdagangan, investasi, ekspor impor, distribusi. Karena itu persoalan yang terjadi dari inflasi sekarang ini," katanya.
Dengan begitu, Sri Mulyani memastikan akan menjaga stabilitas ekonomi dengan menjaga daya beli masyarakat.
"Daya beli masyarakat kita jaga, inflasi bisa terjaga, maka stabilitas makro kita relatif terjaga," pungkas Sri Mulyani. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News