GenPI.co - PT PLN (Persero) menandatangani nota kesepahaman dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) tentang perlindungan informasi dan transaksi elektronik.
Melalui kerja sama ini, PLN optimistis dapat menghadirkan pelayanan ketenagalistrikan yang makin andal dan aman.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyebut kolaborasi sudah berjalan secara intensif selama 3 tahun.
Darmawan mengatakan, dalam proses perkembangan zaman, PLN menghadapi tantangan luar biasa.
"Dengan dukungan BSSN, PLN melakukan digitalisasi secara holistik. Baik itu pembangkit, command center, transmisi, distribusi, smart meter, hingga pelayanan pelanggan," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (30/6/2022).
Darmawan berharap sistem ketenagalistrikan yang berbasis pada digital yang tengah dikembangkan PLN dapat menjadi sistem yang sangat kokoh karena sistem ini menjadi bagian penting dari ketahanan energi nasional.
"Dulu PLN tidak pegang data pelanggan, sekarang PLN adalah pusat data pelanggan. Pelayanan PLN yang dulu masih manual, sekarang seluruh layanan telah dilayani secara digital. Namun, digitalisasi ini memiliki potensi risiko keamanan siber," jelasnya.
Kepala BSSN Hinsa Siburian menyampaikan, pihaknya berkomitmen untuk memberikan perlindungan terhadap infrastruktur informasi vital nasional, salah satunya adalah PLN.
"PLN yang sebelumnya adalah bagian dari Objek Vital Nasional, karena menggunakan jaringan internet, kini sudah masuk ke dalam infrastruktur informasi vital nasional," ucap dia.
Hinsa pun menyebutkan, ancaman di ruang siber itu dari tren global ada 3 kategori ancaman, yaitu kontrol informasi, spionase pencurian data, dan sabotase.
"Dengan kontribusi sektor ekonomi digital yang besar, kita harus mewaspadai berbagai ancaman yang muncul," tuturnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News