Viral Kisah Horor KKN di Desa Penari, Tebar Teror ke Netizen

30 Agustus 2019 19:27

GenPI.co - Sebuah trit atau cerita viral di media sosial Twitter tentang sekelompok anak Kuliah Kerja Nyata (KKN) di sebuah desa yang lokasinya sangat dirahasiakan. Cerita tersebut berdasarkan kisah nyata dari seseorang bernama Widya (bukan nama sebenarnya) yang mengalami kejadian mistis ketika KKN di tempat yang diketahui warganet sebagai Desa Penari.

Baca juga :

Warga Malaysia Kesurupan Kelar Nonton Film Makmum

Seram! Teriakan Mistis Arwah Korban Tsunami Palu Terekam di Hape

Misteri Gunung Arjuno, Paling Keramat di Indonesia

Trit berjudul 'KKN di Desa Penari' ini memang sungguh membuat bulu kuduk merinding. Disajikan dengan alur yang membuat setiap pembaca semakin merasa ikut dalam teror di dalamnya. Seperti apa cerita tersebut? Diambil seluruhnya dari Twitter bernama akun @SimpleM81378523, inilah kisah desa angker yang sangat horor dan semakin menambah penasaran netizen sebab semua nama yang berkaitan dengan kejadian disamarkan.

Alkisah ada 6 orang mahasiswa peserta KKN dari sebuah kampus di kota besar di Jawa Timur. Mereka mendapatkan tempat KKN di wilayah paling Wetan (Timur) dari pulau Jawa yakni Desa W di Kota B. 6 orang tersebut bernama Ayu, Nur, Widya, Wahyu, Anton, dan Bima. 

Sebelum berangkat ke Desa W tersebut, orangtua Widya sempat mencegah putrinya ke sana lantaran naluri seorang ibu yang merasa akan ada bala besar terjadi. Namun karena tekad bulat sang anak, akhirnya si ibu mengizinkan dan menyuruh Widya agar tetap berdoa pada Tuhan.

Tibalah saat berangkat, dimana mereka menumpangi mobil sejenis van yang biasa digunakan travel. Sesampainya di sebuah alas (hutan), rombongan tersebut dijemput oleh 6 penduduk dengan motor butut. Di sinilah pengalaman itu mulai terjadi.

Dalam perjalanan ke desa, mereka melalui jalan yang berliku-liku di hutan. Sudah sore, matahari enggan masuk sinarnya sebab ditutupi rimbunnya pohon. Mereka yang menjemput tidak mengeluarkan sepatah kata pun membuat para mahasiswa keheranan. Di tengah perjalanan, Widya tiba-tiba mendengar sayup-sayup suara gamelan dan konon, siapa pun yang mendengar suara gamelan di tengah suasana tak mendukung, misal di dalam hutan, di kuburan atau tempat-tempat sepi lainnya, pertanda keburukan akan terjadi.

Widya merasakan perjalanannya sangatlah lama. Berjam-jam dan dalam batin dia bertanya-tanya apakah ada yang hajatan di sekitar sini. 

Suara itu senyap-senyap hilang saat mereka sampai di Desa W. Mereka disambut oleh kepala desa bernama Pak Prabu, yang ternyata teman dari kakaknya Ayu bernama Ilham. Widya menanyakan kenapa letak desanya sangat jauh dari jalan besar, namun dijawab aneh. "Hanya setengah jam saja kok, mbak," kata Pak Prabu. Dan yang bikin Widya makin keheranan, teman-temannya juga bilang hal yang sama dengan Pak Prabu.

Setelah dikenalkan dengan desa dan diberitahu tempat mereka menginap, Widya menceritakan suara gamelan yang didengar kepada teman-temannya. Tidak ada yang meyakini kecuali Nur yang memang memiliki indera keenam. Bahkan Nur mengaku melihat penarinya juga.

Tapi itu semua baru awal dari rentetan peristiwa mistis yang mereka alami serta fakta-fakta mengejutkan. Termasuk bersinggungan dengan mahluk gaib, kerasukan, sampai menemukan peristiwa bahwa terjadi sesuatu dalam kelompok mereka yang membuat seluruh lelembut di desa dan hutan mengamuk. Bahkan 2 dari mereka harus kehilangan nyawa. 

Mereka telah salah memilih tempat KKN yang dikuasai oleh bangsa Badarawuhi (sosok lelembut berwujud ular dengan badan bagian atas seperti wanita cantik) hingga genderuwo, yang akhirnya menghantui hidup mereka sampai hari ini. 

Cerita tersebut bahkan memiliki akhir yang tak terduga. Menggantung. Termasuk misteriusnya sosok Pak Prabu, Juru Kunci, dan juga warga desa, hingga pertanyaan kenapa tidak ada warga yang seusia rombongan KKN ini. Semua warga berumur tak lagi muda, di atas 30 tahun. 

Ingin tahu kisah lengkapnya? Kamu perlu simak Twitter @SimpleM81378523. Dijamin bikin tidurmu tak nyenyak, deh! 

Kalian wajib tonton video yang satu ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ardini Maharani Dwi Setyarini

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co