GenPI.co - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memprediksikan Indonesia bisa bebas sampah pada 2025. Sejumlah upaya pun terus dilakukan untuk mencapai target tersebut.
Direktur Pengurangan Sampah KLHK Sinta Saptarina Soemiarno menyebut Indonesia bisa mencapai target tersebut kalau penanganan sampahnya dilakukan secara baik.
"Jadi, intinya pengelolaan sampah itu ada 2 (dua), upaya pengurangan dan upaya penanganan," kata Sinta saat ditemui GenPI.co di Gedung Manggala Wanabakti, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (14/6/2022).
Sinta mengatakan upaya untuk pengurangan sampah bisa dilakukan dari sisi masyarakat sebagai salah satu konsumen yang menghasilkan sampah atau limbah.
Untuk upaya pengurangan, Sinta berharap masyarakat sudah bisa melakukannya sejak berada di rumah masing-masing.
"Ketika upaya pengurangan lebih banyak di masyarakat atau produsen, kami meminta masyarakat untuk mulai memilah sampah mulai dari sumbernya, dari rumahnya," ungkapnya.
Sebab, ketika masyarakat sudah bisa melakukan pemilahan tersebut, nantinya sisa sampah yang tersisa bisa lebih tinggi nilai jualnya.
"Ketika sumber daya sampah masih bersih, harganya lebih bagus dan bisa diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan, misalnya dikasih ke pemulung, dan sebagainya," jelas Sinta.
Sementara itu, untuk pihak produsen, Sinta menyebut akan dilakukan pengurangan sampah plastik sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor 75 Tahun 2019.
"Dari sisi produsen, perusahaan-perusahaan harus mengurangi kemasannya, produknya, desainnya sehingga bisa mengurangi sampah sampai 30 persen," imbuhnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News