GenPI.co - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku akan mendorong hadirnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata baru di wilayah kalimantan Timur. Provinsi itu menjadi lokasi calon ibu kota baru Indonesia.
“Kami memberi kesempatan dan sekaligus mengundang para pelaku industri pariwisata di Tanah Air, untuk mengusulkan lokasi KEK Pariwisata di Kalimantan Timur,” ujarnya, Selasa (27/8).
Menurut Menpar, saat ini sudah ada dua pengusul yang akan segera ditindaklanjuti. Salah satunya berada di Penajam Paser Utara, berdekatan dengan lokasi calon ibukota baru.
Baca juga:
Ini Kondisi Penajam Paser Utara, Ibu Kota Baru Indonesia
Ridwan Kamil: Desain Ibu Kota Terlalu Luas, Boros!
Sementara yang lain di Kabupaten Berau, yang sudah memiliki atraksi destinasi kelas dunia. Yakni Derawan, Kakaban, Maratua dan Sangalaki. Atraksinya berbasis wisata bahari, dengan pulau-pulau cantik, pasir putih, dan underwater yang sudah berkelas internasional.
“Kemenpar juga sedang mendorong Kalsel untuk memiliki UGG – UNESCO Global Geopark. Tepatnya di Pegunungan Meratus, sebagai destinasi kelas dunia. Dengan demikian, Kalimantan punya lebih banyak destinasi yang kuat. Kita akan terus mengeksplorasi potensi-potensi yang bisa dikembangkan sebagai destinasi wisata kelas dunia,” ungkapnya.
Namun demikian, Menpar Arief mengakui bahwa Kaltim masih sangat kecil dalam peta pariwisata nasional. Selama ini, provinsi tersebut memang lebih concern di pertambangan migas dan coal atau batu bara.
“Wisman yang direct masih kecil. Nahkan belum masuk dalam Top TPI 19. TPI yang dimaksud adalah Tempat Pemeriksaan Imigrasi. Tetapi ketika Pak Presiden Jokowi sudah mengumumkan Kaltim bakal menjadi ibukota, maka harus mulai dikembangkan sebagai destinasi wisata kelas dunia juga,” tandasnya.
Menpar Arief menambahkan, pemindahan ibukota adalah tantangan dan kesempatan baru untuk menambah produk pariwisata Indonesia. Ia yakni akan bermunculan destinasi-destinasi baru di Kalimantan, yang selama ini selama ini hanya terkonsentrasi pada pertambangan, minyak, dan batubara.
“Ibu kota Pariwisata Indonesia saat ini masih Bali. Sebab, 40% dari wisman masuk ke Tanah Air melalui Bandara Ngurah Rai. Lalu, untuk wisatawan bisnis dan pemerintahan di Jakarta sebesar 30%, dan Kepri 20%,” tandasnya.
Simak video berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News