Ibu Kota di Kalimantan Timur, ini Kata Pengamat Transportasi

27 Agustus 2019 11:01

GenPI.co - Presiden Joko Widodo telah mengumumkan rencana pemindahan ibukota negara. Lokasinya  di Provinsi Kalimantan Timur, yakni sebagian berada di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kecamatan Samboja) dan Kabupaten Penajam Paser Utara (Kecamatan Sepaku). 

Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyaratakatan MTI Pusat, Djoko Setijowarno, berpendapat, ibukota negara baru harus disertai dukungan pengembangan layanan transportasi modern yang ramah lingkungan.

Menurut Djoko, Kalimantan Timur relatif lebih unggul dalam hal ketersediaan infrastruktur transportasi pendukung bila dibandingkan dengan Kalteng dan Kalsel.

“Provinsi Kalimantan Timur sudah memiliki dua bandara, yakni Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan di Balikpapan dan Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto di Samarinda yang baru beroperasi 24 Mei 2018. Sudah tersedia pula Pelabuhan Semayang di Balikpapan dan Pelabuhan Samarinda di tepi Sungai Mahakam,” kata Djoko kepada GenPI.co (27/8).

Baca juga:

Ibu Kota Pindah ke Kalimantan Timur, Pengaruhnya Bagi Otomotif?

Ini Kondisi Penajam Paser Utara, Ibu Kota Baru Indonesia

Ini Sejarah Orang Paser, Penghuni Kabupaten Penajam Paser Utara

Meski demikian, Djoko juga mengatakan bahwa transportasi umum di kedua kota tersebut belum sebaik di Jakarta. Di ibukota negara baru dapat dibangun sistem jaringan transportasi yang terintegrasi antara perencanaan tata ruang (urban planning) dengan perencanaan transportasi (transport planning). 

“Supaya mobilitas lebih efisien, sistem jaringan transportasi harus terintegrasi antara kawasan inti pusat pemerintahan, seperti istana, kantor lembaga negara (eksekutif, legislatif dan yudikatif), taman budaya, botanical garden, kawasan inti ibukota negara (seperti perumahan ASN/TNI/Polri, diplomatic compound, fasilitas pendidikan dan kesehatan, pusat perbelanjaan),” jelasnya.

Tak hanya itu, Djoko yang aktif sebagai pengamat transportasi di Indoneasia juga mengatakan bahwa pembangunan transportasi harus berorientasi pada kebutuhan manusia. Tidak lagi berfokus kepentingan mobilitas kendaraan pribadi, seperti yang selama ini berlangsung. 

“Artinya, pilihan prioritas harus diberikan bagi pejalan kaki, pesepeda dan angkutan umum. Kendaraan bermotor listrik dapat didorong wajib digunakan di kawasan ibukota negara yang baru ini,” ungkap Djoko.

Djoko memaparkan, di dua Kabupaten yang terpilih sebagai ibukota Indonesia yang baru sudah terdapat layanan bus AKAP rute Banjarmasin-Balikpapan-Samarinda, serta layanan bus AKDP, angkutan bus perintis dan penerbangan perintis.

Saat ini pemerintah juga sedang melakukan proses lelang mencari investor untuk Tol Teluk Balikpapan sepanjang 7,9 kilometer. Tol Teluk Balikpapan nantinya akan terhubung dengan Tol Samarinda-Balikpapan dan Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan di Balikpapan.

Diharapkan, pemindahan ibukota negara ke Kalimantan bisa mempercepat pengembangan wilayah di sepanjang jalan pararel perbatasan di Kalimantan (1.755 km) yang hampir selesai dibangun.

Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co