GenPI.co - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) harus hati-hati menyambut peralihan pandemi covid-19 ke endemi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat pariwisata Yuswohady saat ditemui ditemui GenPI.co di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Rabu (1/6).
Menurut dia, akan terjadi permintaan tinggi lokasi wisata di luar Jawa pada enam bulan ke depan.
"Enam bulan ini bisa celaka kalau Kemenparekraf tidak bergerak menindaklanjuti status endemi itu," kata Yuswohady.
Yuswohady menjelaskan Kemenparekraf sebaiknya membuat skema untuk wilayah-wilayah wisata yang sebelumnya sempat mati.
Sebab, Bali menjadi wilayah yang perlu disorot lantaran beberapa hotel tidak beroperasi sempurna.
"Kalau kita lihat hotel-hotel di Kuta, Bali itu nggak ada karyawannya. Itu karena sebelumnya tidak ada pemasukan apa pun," jelasnya.
Oleh karena itu, dia meminta Kemenparekraf agar bertindak lebih cepat terhadap wilayah wisata di luar Jawa.
Menurutnya, kondisi itu terjadi lantaran wisatawan sebelumnya bisa bepergian menggunakan kendaraan pribadi di sekitar Jawa.
"Ini yang harus diperhatikan. Kalau Bandung, Bogor, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta, saya lihat masih bisa beroperasi karena permintaannya masih ada. Namun, yang di luar Jawa itu yang memprihatinkan," imbuhnya.
Selain itu, Yuswohady memprediksi kesiapan wilayah wisata itu akan kembali normal ketika memasuki bulan ketujuh. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News