BNPT Bongkar Sepak Terjang Pimpinan Khilafatul Muslimin, Bahaya

01 Juni 2022 02:20

GenPI.co - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut kelompok Khilafatul Muslimin sama bahayanya dengan HTI, NIII dan ISIS.

"Sama bahayanya, mereka mengkampayekan sistem Khilafah," tegas Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol Ahmad Nurwakhid dalam keterangannya, Selasa (30/5).

Nurwakhid mengatakan Khilafatul Muslimin ini sebenarnya memiliki cita dan ideologi yang sama dengan HTI yang telah dibubarkan oleh pemerintah, yaitu mendirikan khilafah.

BACA JUGA:  Heineken Jual Bir Khusus 21 Tahun ke Atas di Formula E Jakarta

"Bedanya, HTI merupakan gerakan yang memperjuangkan sistem khilafah di berbagai negara. Sementara Khilafatul Muslimin mengklaim sudah mendirikan khilafah," jelasnya.

Dia menjelaskan genealogi Khilafatul Muslimin tidak bisa dilepaskan dari NII karena sebagian besar tokoh kunci dalam gerakan ini adalah mantan NII.

BACA JUGA:  BPK Temukan Kelebihan Pembayaran Gaji di Kantor Anies Baswedan

Pendiri dan pemimpinnya adalah Abdul Qadir Hasan Baraja mantan anggota NII sekaligus salah satu pendiri Pondok Pesantren Ngruki, Solo.

Nurwakhid menambahkan ada beberapa parameter yang bisa dipakai dalam melihat Khilafatul Muslimin.

BACA JUGA:  Pernyataan Gatot Nurmatyo Keras, Pemerintahan Jokowi Melenceng

Pertama, aspek ideologi sangat berbahaya dengan memiliki cita ideologi khilafah di Indonesia sebagaimana HTI.

"Walaupun dalam pengakuan mereka tidak bertentangan dengan Pancasila, namun ideologi mereka adalah mengkafirkan sistem yang tidak sesuai dengan pandangannya," jelasnya.

Kedua, lanjut Nurwakhid, secara historis, pendiri gerakan ini sangat dekat dengan kelompok radikal seperti NII, MMI dan memiliki rekam jejak dalam kasus terorisme.

Baraja telah mengalami 2 kali penahanan, pertama pada Januari 1979 berhubungan dengan Teror Warman, ditahan selama 3 tahun.

Kemudian ditangkap dan ditahan kembali selama 13 tahun, berhubungan dengan kasus bom di Jawa Timur dan Borobudur pada awal tahun 1985.

Ketiga, dampak ideologis, gerakan ini yang memiliki cita-cita ideologi perubahan sistem sangat rentan bermetamorfosa dalam gerakan teror.

"Lihatlah kasus penangkapan NAS tersangka teroris di Bekasi yang ditemukan di kontrakan-nya kardus berisi Khilafatul Muslimin dan logo bordir Khilafatul Muslimin," ungkapnya.

Selain itu, lanjut Nurwakhid, gerakan Khilafatul Muslimin mudah berafiliasi dengan jaringan kelompok teror seperti ISIS.

bahkan pada masa kejayaan ISIS pada tahun 2015, Rohan Gunaratna Peneliti Terorisme dari Singapura menggolongkan Khilafatul Muslimin telah berbaiat kepada ISIS.

Terkait masalah ini, Nurwakhid mengatakan BNPT yang diamanatkan sebagai leading sector untuk melakukan koordinasi pencegahan terhadap paham yang dapat mendorong terorisme.

"Koordinasi ini akan terus dikuatkan. Tujuannya untuk terus melakukan deteksi sedini mungkin terkait potensi munculnya akar radikalisme dan terorisme di tengah masyarakat," pungkasnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co