Nasib Guru Lulus PPPK Tak Jelas, PGRI Lantang Tagih Janji

22 Mei 2022 06:10

GenPI.co - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) bersuara lantang meminta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelesaikan persoalan guru yang lulus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Prof Unifah Rosyidi dalam acara halalbihalal di Jakarta, Sabtu (21/5/2022).

Menurut Unifah Rosyidi, dari 160.000 guru yang lulus PPPK, baru 90.000 atau 65 persen yang telah mendapatkan SK sebagai PPPK.

BACA JUGA:  Hoki Bikin Banjir Cuan, Intip Peruntungan 3 Zodiak Beruntung Ini

"Kemudian, dari 193.000 guru yang lulus sampai saat ini belum jelas formasinya. Padahal dari awal digembar-gemborkan, bahwa tersedia untuk rekrutmen 1 juta guru," tegas Unifah Rosyidi.

Unifah Rosyidi mengungkapkan, hal itu merupakan persoalan serius, karena amanat dari UU Guru dan Dosen menyebutkan bahwa ketersediaan jumlah guru, kualitas, kompetensi, dan penyebarannya, serta kesejahteraan menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

BACA JUGA:  Jika Suami Minta Gaya Ini Saat Berhubungan Ranjang, Waspadalah

"Belum lagi isu tidak adanya kesempatan bagi para calon guru untuk menjadi ASN. Ini adalah persoalan serius, menyangkut keberlanjutan generasi muda yang potensial yang tertarik menjadi guru," ungkap Unifah Rosyidi.

Tak hanya itu, menurut Unifah Rosyidi, Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) juga tidak jelas di dalam peta jalan maupun RUU Sisdiknas.

BACA JUGA:  Kesempatan Mendapat Cuan Besar, Intip Hoki 3 Zodiak Pilihan Ini

Oleh karena itu, PGRI selalu bersifat kritis dan terbuka untuk melakukan dialog.

Apalagi, ada persoalan sekolah swasta yang pada umumnya untuk menampung anak-anak yang tidak bisa masuk sekolah negeri kurang dapat perhatian.

Unifah Rosyidi menegaskan, bahwa RUU Sisdiknas yang dibuat tergesa-gesa juga menjadi perhatian PGRI agar persoalan-persoalan penting menyangkut masa depan bangsa itu sebaiknya didiskusikan secara terbuka.

"Melibatkan para ahli dan masyarakat, agar menjadi pedoman dan arah bagi kelangsungan pendidikan yang bermutu," kata Unifah.

Menurut Unifah Rosyidi, pihaknya terus membangun silaturahmi dengan berbagai pihak dengan pemerintah, pemerintah daerah agar tercapainya kejelasan.

Khususnya tentang kejelasan status guru, guru honorer yang saat ini masih belum jelas statusnya.

"Semoga dengan acara ini, kita semakin membuka ruang bersama bagi kepentingan masa depan bangsa dan PGRI akan selalu berusaha menjadi rumah besar yang nyaman bagi guru, dosen, pendidik, dan tenaga kependidikan di Indonesia," kata Unifah Rosyidi.(Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co