GenPI.co - Ahli tata kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak punya rencana matang membangun ibu kota.
Padahal, Anies sebentar lagi akan mengakhiri masa jabatannya pada Oktober 2022.
"Pengelolaan tata kota periode Pak Anies belum banyak terobosan yang signifikan," ujar Nirwono kepada GenPI.co, Jumat (13/5).
Nirwono menilai selama Anies menjabat sebagai gubernur, lebih senang berwacana dan bermain pada tataran istilah saja.
Sebagai contoh, lanjutnya, Anies mengganti normalisasi dengan sebutan naturalisasi.
Akibatnya, pembenahan sungai malah menjadi mandek hanya karena beda istilah.
"Selain itu, dia mengatakan drainase vertikal. Padahal, semua tahu itu sumur resapan air," tambahnya.
Nirwono menyebut sumur resapan air buatan Anies hanya berfungsi membantu mengurangi genangan air skala mikro atau lokal.
"Yang dibuat bukan meredam banjir skala kawasan atau kota," ucapnya.
Nirwono lantas menyarankan agar Anies menyerahkan pembuatan sumur respana kepada setiap warga.
"Biar warga yang membangun sendiri di halaman rumahnya," sebutnya.
Dengan begitu, dana APBD atau PEN pusat tidak keluar banyak hanya pembangunan drainase semacam itu.
"Itu namanya pemborosan anggaran, tidak efektif, dan mubazir," tegasnya.
Nirwono menilai, lebih baik dana tersebut digunakan untuk mengatasi banjir kiriman seperti menata bantaran kali.
Dia menambahkan, ada banyak tugas Anies yang sebenarnya masih harus dikerjakan.
"Merevitalisasi situ, danau, embung, waduk, merehabilitasi saluran kota, menambah RTH baru untuk mengatasi banjir lokal," imbuh Nirwono. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News