GenPI.co - Wisatawan yang membludak membuat hotel dan wisma di Kota Sabang penuh. Akibatnya, masjid dan musala terpaksa menampung wisatawan Kota Sabang, Provinsi Aceh.
Para pengunjung berasal dari berbagai provinsi di Indonesia, seperti Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, dan kabupaten/kota lain di Aceh.
Ketua Komisi D DPRK Sabang Muhammad Isa mengatakan keputusan itu merupakan inisiatif langsung dari masyarakat setempat.
"Mereka (wisatawan) adalah tamu kami dan masyarakat mempersilakan mereka menginap di masjid, musala, atau fasilitas umum lainnya di Sabang," katanya, dilansir dari Antara, Sabtu (7/5).
M Isa menjelaskan selain penginapan penuh, wisatawan juga terpaksa diangkut dengan truk dan pick up dari Balohan ke sejumlah objek wisata.
"Jumlah yang berlibur ke Sabang cukup banyak dan di luar perhitungan, sehingga selain wisatawan tak memperoleh kamar penginapan, mereka juga tidak kebagian sewa kendaraan," katanya menjelaskan.
Politisi Partai Aceh itu mengatakan dua unit kapal Ro Ro untuk mengangkut penumpang dan kendaraan dari Pelabuhan Ulee Lhue Banda Aceh ke Balohan Sabang juga tidak mampu membawa semua kendaraan wisatawan ke tujuan wisata tersebut.
Akibatnya, terjadi penumpukan ratusan unit mobil milik wisatawan di Pelabuhan Ulee Lhue, padahal operasional kapal feri ASDP sudah ditambah rata-rata tujuh trip tiap hari pada masa liburan Idulfitri ini.
"Mobil yang tidak bisa diangkut berangkat ke Sabang dari Pelabuhan Ulee Lhue dengan menggunakan kapal cepat atau ekpres. Jadi, kendaraan yang mereka bawa dari daerah asal dititipkan di Pelabuhan Ulee Lhue," kata Muhammad Isa.
M Isa berharap Dinas Perhubungan Provinsi Aceh dan PT ASDP dapat menambah armada kapal Ro Ro pada hari-hari libur panjang.
Hal itu untuk antisipasi jika terjadi ledakan penumpang seperti liburan Idulfitri ini. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News