Ekonomi Indonesia Naik, Belanja Masyarakat Belum 100 Persen Pulih

03 Mei 2022 13:10

GenPI.co - Direktur Center of Economics and Law Studies, Bhima Yudhistira mengatakan Lebaran tahun ini terjadi kenaikan ekonomi.

Menurutnya, kenaikan tersebut dinilai positif jika dibandingkan dua tahun sebelumnya.

Pasalnya, dua tahun yang sudah berlalu Indonesia dilanda pandemi covid-19, dan membuat ekonomi negara merosot tajam.

BACA JUGA:  Menko Airlangga: Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 5,1 Persen

Salah satu geliat ekonomi yang paling terlihat adalah dari kewajiban perusahaan membayarkan THR.

"Berdasarkan kajian Ombudsman, THR berpotensi mengungkit daya ekonomi sekitar Rp194 triliun," ujar Bhima kepada GenPI.co, Senin (2/5).

BACA JUGA:  Airlangga: Buruh Instrumen Penting Penggerak Ekonomi Nasional

Pembayaran THR karyawan yang dibayar secara penuh membuat peredaran uang kertas (kartal) naik signifikan.

Tidak hanya itu saja, rekreasi di Jakarta selama libur Lebaran 2022 mendorong tren wisata.

BACA JUGA:  Harga Minyak Dunia Merosot, Pasar Khawatir Ekonomi China

Menurutnya, faktor tersebut membuat ekonomi menggeliat.

Sayangnya, Bhima menilai kenaikan belanja masih belum pulih 100 persen.

"Salah satu alasannya karena kekhawatiran inflasi pangan dan energi, terutama pasca Lebaran 2022," ucapnya.

Hal itu terlihat dari indeks keyakinan konsumen (IKK) Maret 2022 yakni belum 100 persen orang membelanjakan uangnya seperti pra pandemi covid-19.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu Reporter: Annissa Nur Jannah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co