GenPI.co - Kanit Siber Crime Ditreskrimsus Polda Maluku Iptu Henny mengumumkan banyak mahasiswa yang jadi korban kejahatan pornografi di media sosial.
Oleh karena itu, Henny mengingatkan anak muda di Maluku untuk berhati-hati dalam berkomunikasi atau menjalin hubungan di dunia maya.
Hal itu disampaikannya dalam diskusi publik bertajuk "Menangkal Hoax dengan Literasi Digital", di Kota Ambon, Rabu (27/4).
Henny meminta anak muda untuk bijak dalam mengunggah hal-hal terkait data diri, seperti KTP dan lokasi keberadaan.
“Kalau bisa kurangi, karena itu buat peluang bagi para-para penjahat yang mencari keuntungan dari dunia maya,” ujarnya.
Dia menyebutkan, sepanjang 2022, sudah delapan kasus dalam jaringan pornografi dan mayoritas korban adalah mahasiswa.
Menurutnya, hal itu diduga disebabkan oleh tingginya kebutuhan mahasiswa untuk memenuhi biaya kuliah.
“Kemudian, mereka tidak memahami dengan benar dan biasanya tergiur dengan iming-iming dari si pelaku kejahatan, khususnya pelaku pornografi,” tuturnya.
Selain pornografi, penyebaran hoaks juga menjadi kejahatan dunia maya yang kerap terjadi.
Henny mengaku, pihaknya memiliki langkah-langkah antisipasi hoaks, salah satunya mempunyai tim patroli siber yang memantau semua media sosial.
“Jadi, kalau kedapatan ada konten negatif atau hoaks, seperti keonaran, ancaman, dan ujaran kebencian, kami hadir di situ untuk memberikan peringatan,“ tuturnya.
Selain itu, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Maluku-Maluku Utara mengatakan pihaknya selalu siap untuk membantu masyarakat melawan hoaks.
"AMSI mendorong agar literasi digital terus disosialisasikan kepada seluruh masyarakat terutama kalangan mahasiswa sebagai ujung tombak perubahan Indonesia ke depan," ujar Ketua AMSI Maluku-Malut, Hamdi Jempot. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News