GenPI.co - Sekretaris Jenderal Kemensos Harry Hikmat mengatakan penghapusan Direktorat Jenderal Penanganan Fakir Miskin mampu menghemat anggaran hingga Rp 260 miliar.
Harry mengatakan hal itu terjadi karena banyak biaya nonoperasional yang berkurang.
"Selain itu, ada pemangkasan Eselon 1, khususnya Dirjen Penanganan Fakir Miskin, unit yang menangani litbang, balai besar penelitian, dan pengurangan birokrasi lainnya," ujar Harry di Gedung Aneka Bhakti Kemensos, Senin (25/4).
Harry mengatakan penghapusan Direktorat Jenderal Penanganan Fakir Miskin tidak membuat Kemensos abai terhadap isu kemiskinan.
Menurut Harry, fakir miskin akan menjadi domain semua direktorat jenderal yang ada di Kemensos.
"Jadi, Mensos Tri Rismaharini berpandangan dikembalikan lagi ke UU 11 2009. Jadi, tidak berfokus ke satu direktorat saja," imbuhnya.
Harry mengatakan fakir miskin akan menjadi sasaran Dirjen PNK, Limjasos, dan Dayasos.
Menurut dia, konsep tersebut juga bisa menghindari program tumpang tindih.
Sebelumnya, dalam pelantikan dan pengambilan sumpah, Menteri Sosial Tri Rismaharini memberikan wejangan soal jabatan selalu bersifat sementara kepada para jajarannya.
Dia meminta jajaran Kemensos selalu memberikan yang terbaik dalam bekerja.
Dalam prosesi pelantikan tersebut, diketahui Kemensos menghapus Direktorat Penanganan Fakir Miskin dan Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News