GenPI.co - Pengamat terorisme Rudi S Kamri menyoroti keras terhadap gerakan kelompok teror tergabung Negara Islam Indonesia (NII) yang mencuci otak anak-anak di bawah umur untuk masuk dalam anggota mereka.
Sebelumnya, hal itu diungkap penyidik Densus 88 Antiteror Polri yang berhasil menangkap tersangka teroris jaringan NII, beberapa waktu lalu di Sumatra Barat (Sumbar).
Dia menilai siasat yang digunakan NII untuk merekrut anak kecil sebagai anggotanya merupakan perbuatan yang biadab.
"Sungguh dengan merekrut anak-anak dengan cuci otak itu sangat tidak bisa dibenarkan. Mereka biadab jika memaksa generasi anak bangsa untuk gabung kelompok teror," ujar Rudi kepada GenPI.co, Minggu (17/4/2022).
Rudi menjelaskan kegiatan itu seharusnya menjadi perhatian bagi Pemerintah Daerah Sumatra Barat (Sumbar) untuk menjaga generasi bangsa.
Bahkan, dirinya menduga aksi NII dengan merekrut anak-anak ini telah dilakukan sejak lama.
"Ini bukan gerakan yang terbentuk baru beberapa minggu saja. Namun, saya yakin ini sudah tahunan bergerak di Sumbar," jelas dia.
Dengan demikian, Rudi menekankan pemerintah harus bersikap tegas memberi perlindungan hingga literasi kepada anak-anak yang berpotensi disusupi anggota teror.
"Saya pikir ini sudah sejak lama terjadi sehingga itu sebagai tanda untuk pemerintah agar lebih kuat lagi menindak terorisme di Indonesia," tuturnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News