GenPI.co - Elon Musk dinobatkan sebagai orang terkaya di dunia menurut Forbes, dengan kekayaan mencapai US$ 282 miliar atau sekitar Rp 4.051 triliun.
Tak heran, sosok pendiri Tesla ini banyak membuat orang penasaran.
Pria kelahiran 28 Juni 1971 itu merupakan anak dari seorang insinyur elektromekanis. Sementara, ibunya berprofesi sebagai model berkebangsaan Kanada.
Bakat Elon Musk untuk menjadi orang sukses rupanya sudah terlihat sejak kecil.
Dilansir dari Biography, Elon Musk kecil dikenal sebagai kutu buku dengan penemuan-penemuan yang ia buat.
Orang tua Elon Musk bercerai saat usianya masih 10 tahu, Sejak itu, ia fokus mengembangkan minatnya pada komputer.
Elon Musk belajar secara autodidak bagaimana memprogram di internet.
Ketika usianya menginjak 12 tahun, Elon Musk membuat game bernama Blastar dan menjual software pertamanya itu.
Pada usia 17 tahun, di tahun 1989, Elon Musk pindah ke Kanada untuk kuliah di Queen's University, sekaligus untuk menghindari wajib militer di militer Afrika Selatan.
Pada 1992, Elon Musk meninggalkan Kanada untuk pindah belajar di University of Pennsylvania. Ia pun berhasil lulus dengan 2 gelar sarjana, yakni di bidang ekonomi dan fisika.
Setelah lulus sarjana, Elon Musk melanjutkan pendidikan ke Universitas Stanford di California untuk mengejar gelar PhD dalam fisika energi.
Baru 2 hari menempuh pendidikan di Stanford, Elon Musk memutuskan untuk berhenti.
Saat itu, ia melihat bahwa Internet memiliki potensi yang jauh lebih besar mengubah dunia daripada bekerja di bidang fisika.
Ia pun meluncurkan perusahaan pertamanya, Zip2 Corporation pada 1995.
Pada 2000, Elon Musk mendirikan PayPal, perusahaan layanan pembayaran keuangan online yang menjadi sangat populer di internet.
Dua tahun kemudian, Musk memperoleh pundi kekayaan setelah PayPal diakuisisi oleh eBay seharga US$ 1,5 miliar dalam bentuk saham.
Pada 2004, Elon Musk mewujudkan ketertarikannya pada mobil listrik dengan menjadi salah satu penyandang dana utama Tesla.
Tak sampai disitu, Elon Musk juga mendirikan Space Exploration Technologies (SpaceX) pada 2002.
Lewat perusahaannya tersebut, Elon Musk berambisi untuk membangun pesawat ruang angkasa untuk perjalanan ruang angkasa komersial. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News