GenPI.co - Direktur Keuangan dan Manajemen Korporasi PT MRT Jakarta, Roy Rahendra menyebut satu faktor penting yang membuat MRT bisa bertahan selama pandemi covid-19.
Seperti diketahui, MRT sempat mengalami penurunan jumlah penumpang, tapi masih sanggup untuk meraih untung pada 2021.
Meski rugi Rp71 miliar dari tahun sebelumnya, Roy menyebut MRT meraih keuntungan Rp105,6 miliar selama 2021.
Dia mengakui pandemi covid-19 disebut sebagai faktor terbesar penurunan jumlah penumpang sehingga memengaruhi pendapatan tiket.
"Pendapatan di luar tiket yang menjadi faktor utama MRT bisa bertahan," ujar Roy saat konferensi pers di Depo Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (31/3).
Menurutnya, sumber itu meraih delapan kali lipat dari pendapatan tiket.
Adapun pendapatan MRT di luar tiket, yaitu dari sektor periklanan, telekomunikasi servis, penamaan stasiun, payment gateway, bisnis ritel, dan co-working space.
Roy mengatakan salah satu pendapatan terbesar di luar tiket berasal dari penamaan stasiun.
"Contohnya, stasiun MRT Lebak Bulus yang bekerja sama dengan Grab," ucapnya.
Roy juga mengungkapkan jumlah pendapatan tiket perlahan membaik, mulai dari penghujung 2021 sampai Maret 2022.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News