GenPI.co - Pengamat politik Juliant Palar menyentil kegiatan demo masak tanpa menggunakan minyak goreng yang digelar Megawati Soekarnoputri bersama anggota PDI Perjuangan.
Menurutnya, kegiatan demo masak tersebut bisa menjadi sebuah kegiatan yang membuat para pelaku UMKM kesal, lantaran membuat kelangkaan minyak menjadi hal yang digampangkan.
Pasalnya, bagi pelaku UMKM yang masih sangat membutuhkan minyak goreng untuk produksi jualannya, tidak mungkin mengantinya dengan metode rebus.
"Kalau untuk pelaku UMKM yang jelas-jelas memakai minyak goreng sebagai bahan dapur utama, memang tidak akan mungkin (diganti dengan metode rebus seperti yang Megawati sampaikan)," jelas Juliant kepada GenPI.co, Selasa (23/3).
Menurutnya, sangat aneh bila rumah makan atau warung goreng ayam tiba-tiba mengubah metode masak, sehingga produk jualannya berubah menjadi warung ayam rebus.
"Ini kan sangat tidak mungkin dalam dunia usaha kuliner," tuturnya.
Dia menilai, kegiatan demo masak yang dilakukan oleh Megawati hanya fokus pada pasar ibu-ibu rumah tangga.
"Saya melihat ajakan atau himbauan ini memiliki target yang lebih kepada ibu-ibu rumah tangga saja," katanya.
Itu artinya, demo masak ini tidak mempertimbangkan pelaku UMKM sekitar atau beberapa sektor yang masih harus tetap menggunakan minyak goreng untuk produksi.
Juliant berharap, dengan adanya demo masak yang digelar oleh Megawati, setidaknya bisa menginspirasi masyarakat untuk mengurangi penggunaan minyak agar memiliki pola hidup lebih sehat.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News