GenPI.co— Mulai tahun depan, Dieng Culture Festival tak lagi memasukkan agenda rutinnya yang selalu dinantikan pada pengunjung, yaitu pelepasan lampion.
Pelepasan ribuan lampion ke langit dataran tinggi Dieng terakhir dilakukan pada tahun ini, yaitu di perhelatan ke-10. Acara ini masuk dalam 100 Calendar of Event (CoE). Kementerian Pariwisata.
Baca juga:
Indahnya Gemerlap Cahaya Lampion di Langit Dataran Tinggi Dieng
Mengenal Makna Jamasan Anak Rambut Gembel Dieng Culture Festival
Alif Fauzi, Ketua Kelompok Sadar Wisata Dieng Pandawa, membenarkan tentang tidak adanya pelepasan lampion dalam penyelenggaraan DCF tahun 2020.
Ia mengatakan agenda pelepasan lampion ke udara menuai pro dan konta di kalangan masyarakat. Di samping itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga telah menyurati pihak penyelenggara, yaitu Kelompok Sadar Wisata Dieng Pandawa.
Surat dari KLHK dengan Nomor 5.355/P3E.JW/TU/SET.1/7/2019 yang dikeluarkan pada 1 Juli 2019, isinya mengutarakan adanya risiko kebakaran dari aktivitas penerbangan lampion yang akan mengakibatkan kerusakan dan pencemaran lingkungan, hutan, lahan, pemukiman.
Selain itu juga diutarakan adanya risiko pencemaran sampah, baik yang diakibatkan bahan baku lampion maupun sampah dari kesuluruh kegiatan DCF selama 3 hari (2-4 Agustus 2019).
“Dalam surat yang sama, salah satu saran [KLHK] adalah untuk meghentikan penerbangan lampion,” kata Alif dikutip dari rilisnya, Senin (5/8/2019).
Menurutnya ajang Dieng Culture Festival mampu membawa dampak ekonomi dari sisi pariwisata bagi masyarakat Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
"Hingga memasuki tahun yang ke-10, event budaya yang menjadi agenda tahunan kalender pariwisata Indonesia itu nyatanya selalu menyedot kunjungan wisatawan ke Dieng," kata Alif.
Ia menjelaskan, banyak wisatawan memadati daerah berjuluk negeri atas awan dalam tiga hari acara itu digelar.
Hal ini membuktikan DCF menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dari berbagai penjuru daerah untuk datang.
Buktinya adalah ratusan homestay di Dieng dan sekitar telah tersisi penuh selama perhelatan berlangsung. Wisatawan bahkan telah memesan kamar sejak Januari 2019, jauh sebelum acara ini diadakan.
“Aktivitas penerbangan Lampion menjadi salah satu pertunjukan yang dinanti para pengunjung,” kata Alif.
Pada tahun ini ada 5.000 lampion yang diterbangkan pada Sabtu malam (3/8/2019). Sayangnya penerbangan lampion ini menjadi yang terakhir kalinya dilakukan.
"Terima kasih Indonesia, ini adalah tahun terakhir Dieng Culture Festival dengan lampion, tahun depan kita tidak akan menggunakan lampion lagi. Terima kasih yang telah mendukung kami kalian yang terbaik sampai jumpa di jazzatasawan 2020," cuit @festivaldieng di Akun Twitternya, Minggu (4/9/2019).
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News