Menteri Tjahjo Kumolo Sampaikan Pesan Jokowi, ASN Mohon Siap

09 Maret 2022 21:16

GenPI.co - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo menyerahkan hasil evaluasi pelayanan publik tahun 2021 kepada kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah di Jakarta, Selasa (8/3).

Hasilnya, indeks pelayanan publik kementerian dan lembaga mendapat nilai 4,00 atau kategori B (Baik).

Sementara itu, indeks pelayanan publik pemerintah daerah secara keseluruhan, meraih nilai 3,58 yang juga kategori B (Baik).

BACA JUGA:  Menteri Tjahjo beri Kabar Penting soal PPPK dan CPNS 2022

Pada evaluasi tahun lalu, 84 unit penyelenggara pelayanan (UPP) menjadi lokus evaluasi.

Pada tingkat provinsi dilakukan evaluasi pada 34 UPP, yang terdiri dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) serta Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat).

BACA JUGA:  Guru Honorer Minta Dukungan Puan, Jokowi dan Tjahjo Disebut

Sementara itu, di tingkat kabupaten kota, lokus evaluasi mencapai 514 UPP, yang terdiri dari DPMPTSP serta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Secara nasional, indeks pelayanan publik mengalami sedikit penurunan. Hasil evaluasi tahun lalu menunjukkan angka 3,79, turun dari tahun 2020 yakni 3,84.

BACA JUGA:  Berita Duka dari Keluarga Menteri Tjahjo Kumolo, Inna Lillahi

Penurunan itu disebabkan pandemi covid-19 yang fluktuatif dan penambahan lokus evaluasi secara masif.

Penambahan lokus evaluasi pada kementerian/lembaga sebanyak 28 instansi, 1 instansi pada tingkat provinsi, serta 293 instansi di tingkat kabupaten dan kota.

Menteri Tjahjo mengingatkan pemerintah pusat maupun daerah harus konsisten meningkatkan kualitas pelayanan publik.

“Setiap aparatur negara harus mempunyai orientasi yang sama yaitu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ungkap Menteri Tjahjo.

Dia menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa jiwa melayani serta membantu masyarakat wajib tertanam kuat dalam diri. “Bukan zamannya lagi aparatur negara seperti pejabat zaman kolonial, malah minta dilayani. ASN harus melayani,” tegasnya.

Dia mengimbau seluruh jajaran pemerintah dari pusat hingga daerah juga harus menguatkan employer branding Bangga Melayani Bangsa. “Jangan ada lagi ego sektoral dan ego ilmu. Yang dipikirkan adalah bagaimana ASN bangga melayani bangsa,” jelas Menteri Tjahjo.

Pada kesempatan yang sama, Deputi bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Diah Natalisa mengungkapkan beberapa hal yang harus menjadi perbaikan bagi penyelenggara pelayanan.

Pertama adalah penguatan kapasitas unit penyelenggara pelayanan dalam integrasi data antar-layanan.

Kedua, adalah pendekatan not business as usual untuk membangun budaya Bangga Melayani Bangsa. Ketiga adalah pembenahan arsitektur pelayanan publik yang lebih inklusif.

“Serta prioritas riset serta pengembangan inovasi untuk merumuskan kebijakan yang modern dan pembangunan sistem yang adaptif,” ungkap Diah.

Pada level individu, menurut Diah pandemi memberikan kesempatan masing-masing ASN untuk melakukan kontemplasi.

Covid-19 memaksa perubahan di banyak aspek, yang membuat ASN harus menyesuaikan diri.

“Inilah saatnya kita meningkatkan kompetensi dan berkolaborasi untuk penyelenggaraan pelayanan publik yang berdaya saing sehingga terwujud kesejahteraan masyarakat, bangsa, dan negara,” tutur Diah. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co