GenPI.co - Koordinator aksi bersama Hari Perempuan Sedunia Ajeng Pangesti menyoroti isu perang Rusia dan Ukraina di tengah aksi berlangsung di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, untuk memperingati Hari Perempuan Internasional.
Menurutnya, perang Rusia dan Ukraina telah membuat banyak perempuan menderita.
Ajeng kemudian mengajak semua peserta aksi untuk berdiri bersama ke depan panggung orasi.
"Aku ingin mengajak teman-teman semua ikut merasakan duka dari korban-korban perang, terutama perempuan yang mana mereka pasti sangat menderita," kata Ajeng di kawasan Patung Kuda, Selasa (8/3/2022).
Aktivis dari Perempuan Mahardhika ini lalu meminta peserta aksi untuk bersama-sama berdoa dan menundukkan kepala.
Hal ini dilakukan sebagai rasa duka cita dan solidaritas mendalam terhadap para korban perang, terutama anak-anak dan perempuan di Ukraina.
"Mengheningkan cipta dimulai," katanya.
Pantauan GenPI.co, tampak semua peserta aksi menundukkan kepalanya selama beberapa menit, lalu mereka kompak bersorak.
"Stop perang!" tegas Ajeng.
Peserta aksi menjawab "Solidaritas untuk Ukraina!"
Perlu diketahui, massa aksi hari ini berkumpul di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat dalam memperingati Hari Perempuan Internasional.
Massa aksi dari berbagai organisasi ini datang dengan membawa berbagai poster tuntutan mereka.
Selain memperingati Hari Perempuan Internasional, mereka juga bersuara terkait isu-isu perempuan.
Mereka menuntut supaya RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual segera disahkan.
Selain itu, mereka juga menuntut adanya perlindungan sosial bagi seluruh warga Indonesia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News